Selamat datang diblog sederhana ini, tempat berbagi, saling bertukar informasi dan peluang usaha..semoga bermanfaat

31 Desember 2009

Ramuan Tradisional untuk Maag

JAKARTA, KOMPAS.com - Sering kita menjumpai orang yang mengaku sudah terkena maag. Padahal kasus pada gangguan lambung tidak selalu maag. Banyak sebab atau tanda untuk mengatakan orang terkena maag. Salah satunya adalah radang lambung.

Gastritis atau radang lambung lebih dikenal dengan sebutan penyakit maag. Pada penderita radang lambung atau maag, dijumpai adanya suatu iritasi atau infeksi atau peradangan pada dinding mukosa lambung sehingga dinding lambung menjadi merah, bengkak, berdarah dan berparut atau luka. Selain luka pada dinding lambung, juga luka pada usus 12 jari.

Serangan pada lambung sendiri dapat bersifat akut atau kronis. Radang kronis sering terjadi di kalangan orang tua dan penderita anemia fatal. Hal ini sering dapat menimbulkan peradangan di seluruh lapisan dinding lambung.

Radang lambung dapat menyerang setiap orang dengan segala usia. Radang lambung dapat menimbulkan pendarahan (hemorrhagic gastritis) sehingga banyak darah yang keluar dan berkumpul di lambung, penderita akan muntah yang mengandung darah yang berwarna cokelat seperti kopi.

Pada penderita radang lambung akut, sering mengeluhkan adanya suatu gejala dengan perasaan lambung tak enak, kram perut, indigesti, nafsu makan berkurang, mual dan muntah. Gejala-gejala tersebut akan berlangsung dalam beberapa jam hingga beberapa hari.

Sedangkan pada penderita radang lambung kronis mempunyai gejala yang sama atau rasa tak nyaman yang ringan. Sering kali gejala tersebut menjadi samar-samar, seperti tidak toleran terhadap makanan berlemak atau pedas. Bahkan bisa saja bila terjadi serangan ringan akan dapat diatasi dengan makan.

Namun demikian secara umum penyakit radang lambung mempunyai beberapa gejala yaitu :
* Mual dan sering muntah
* Perut terasa nyeri, pedih (kembung dan sesak) pada bagian atas perut (ulu hati).
* Nafsu makan menurun secara drastis, wajah pucat, suhu badan naik, keluar keringat dingin.
* Sering sendawa terutama bila dalam keadaan lapar
* Sulit untuk tidur karena gangguan rasa sakit pada daerah perut)
* Kepala terasa pusing. Dan pada radang lambung dapat terjadi pendarahan.

Pada umumnya radang lambung dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Di antaranya:
# Adanya stres dan tekanan emosional yang berlebihan pada seseorang
# Adanya asam lambung dan pepsin yang berlebihan
# Mukosa (selaput lendir) lambung tak tahan terhadap asam lambung dan pepsin yang berlebihan karena menurunnya kemampuan fungsi mukosa lambung tersebut.
# Waktu makan yang tak teratur, sering terlambat makan, atau sering makan berlebihan
# Terlalu banyak makanan yang pedas, asam, minuman beralkohol, obat-obatan tertentu dengan dosis tinggi

Radang dinding kronis sendiri menurut pakar tanaman obat tradisional dan akupunturis Hembing Wijayakusuma, berhubungan dengan kondisi kembalinya empedu dan asam lain ke dalam lambung. Juga beberapa penyakit lainnya yaitu: infeksi bakteri, anemia, penyakit ginjal, diabetes, serta substansi-substansi yang mengiritasi seperti obat-obatan, alkohol, rokok dan sebagainya.

Ramuan yang Bisa Digunakan
Menurut Hembing Wijayakusuma, tumbuhan obat di bawah ini dapat digunakan untuk mengatasi radang lambung. Antara lain ditujukan untuk mengurangi peradangan dan infeksi, memperkuat dinding mukosa lambung, dan mengurangi kepekaan dinding lambung, memperbaiki fungsi kelenjar-kelenjar lambung dan pencernaan secara umum.
- 30 gram temu lawak segar + 10 gram kulit jeruk mandarin kering + 5 butir kapulaga direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat.
- 75 gram daun lidah buaya dikupas kulitnya + 10 gram adas + 5 butir bunga lawang direbus dengan 500 cc air tersisa 200 cc, airnya disaring + 1 sdm madu, diminum hangat-hangat.
- 25 gram kunyit segar + 20 gram kencur + 5 butir cengkeh direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat
- 3 batang sereh + 15 butir ketumbar + lengkuas direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, minum hangat-hangat.

Catatan:
Anda dapat menggunakan salah satu cara tradisional di atas. Lakukan secara teratur sehari 2 kali. Dalam melakukan perebusan gunakan panci enamel atau periuk tanah.

30 Desember 2009

29 Desember 2009

sejenak berhenti...



masjid kampung...
dimana-mana namanya masjid membuat orang yang masuk ke dalamnya merasa tenteram, mak nyeess...adem-ayem. serasa hidup itu begitu nikmat dan indah. merasakan nuansa lain dihati, merasuk kedalam kalbu...apalagi kalau kita sambil kontemplasi, mawas diri, tafakkur dan uzlah sementara dari hiruk pikuknya dunia. bener-bener nikmat yang suegeerr...

28 Desember 2009

Dare to Fail...

Berani gagal...!! kata-kata muarab untuk membangkitkan orang yang sedang terpuruk, maupun orang yang takut melangkah. Kata-kata sugestif yang penuh motivasi yang akan membantu menemukan kembali kekuatan untuk selalu bangkit dari 'keterpurukan'. Pepatah lain mengatakan kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Emang sih, kalau bisa jangan sering-sering gagal...kan kalau keseringan capek juga..hehe..lagian namanya modal juga ada batasnya kan?

ibarat mau bepergian, kita pasti harus melangkah setapakdemi setapak. mana mungkin orang akan sampai tujuan bila tidak pernah melangkah? bagaimana jadinya kalau anak kecil yang belajar berjalan kapok karena jatuh sekali? bagaimana kita bisa naik sepeda kalau takut jatuh waktu belajarnya? termasuk mana mungkin bisa berenang kalau kita takut tenggelam?

lihatlah siput...!! dengan sabar dan langkah yang amat pelan, siput berjalan kemana-mana..akhirnya siputpun terdampar ditempat jauh yang sebelumnya tak pernah dibayangkannya... perjalanan 1000 km dimulai dari satu langkah kecil..!! so, berjalanlah...dan istiqomah niscaya sampai ditujuan...

Anak-anak...emang beda ma ORTU..



anak-anak yang lugu..
dari jaman kolonial sampe sekarang...namanya anak-anak ya tanpa beban...hehehe...
lihatlah mereka..take action...tanpa basa-basi dan tanpa gaya yang dibuat-buat mereka langsung beraksi..begitu lugu dan alami...

bandingkan dengan orangtua...mau kondangan aja bisa ngaca sepuluh kali..hehe..udah gitu kesalon pula, yang rebonding kek, keramas kek, pijet kepala kek...
plus bedakan 1/2 cm untuk menambal wajah yg mulai keriput..aduuuuhhhh...

PLN: Boss Baru, Harapan Baru

Akhirnya pergantian Dirut 'PerLampuaN' alis PLN, yang nyaris jadi 'perlilinan' itu diganti juga. Penggantian yang menyita perhatian publik. Bukan saja karena prosesnya yang termasuk 'agak aneh' untuk ukuran intern PLN, namun juga sempat menimbulkan kontroversi dikalangan intern maupun beberapa pengamat 'perlampuan Nasional'.

Tokoh yang digadang-gadang tersebut adalah orang yang tidak meminta jabatan, karena memang beliau sudah kebanyakan jabatan. Disamping mengelola koran Jawa Pos yang kesohor itu, beliau juga diminta jadi 'boss' beberapa BUMD di Jatim yang lagi sekarat. Ya, beliau adalah Dahlan Iskan. Sosok yang sudah amat dikenal publik dan terkenal keprihatinannya perihal perlistrikan nasional.

Jauh sebelum ditunjuk sebagai Dirut PLN, Dahlan Iskan sudah berupaya untuk membantu penyediaan energi listrik tersebut. Di Kalimantn Timur contohnya, dua pembangkit listrik telah didirikannya. Merasa berhutang 'hidup' di Kaltim sewaktu SMA, Dahlan mencoba membalas budi dengan berusaha membantu menambah daya PLN untuk mengurangi penderitaan masyarakat Kaltim yang disebabkan listrik yang byar-pet hampir tiap hari. Meskipun untuk mendirikan pembangkit lokal tersebut susahnya bukan main, sampai-sampai terpksa 'curht' lewat korannya.

Jangan dihitung berapa banyak kerugian yang timbul akibat padamnya lampu PLN, karena memang tak terhitung. Elektronik yang rusak gara-gara voltase naik turun, kebakaran rumah yang hampir terjadi tiap minggu disebabkan penghuni ketiduran saat menyalakan lilin dikala lampu padam, bahkan jiwa yang melayang akibat kebakaran tersebut. Belum lagi dampak perekonomian yang stagnan akibat tidak tersedianya energi listrik. Perusahaan property terpaksa menunda membangun rumah karena pembeli yang enggan karena listrik yang tidak tersedia. Apalagi pendirian pabrik-pabrik yang sebenarnya akan banyak menyerap tenaga kerja.

Anehnya, selama ini hal tersebut seolah menjadi kebiasaan yang sudah harus 'dibenarkan' oleh masyarakat. Alasan klasiknya adalah kurangnya dana PLN untuk menambah investasi pembangkit baru, ditambah embel-embel lain seperti kurangnya pasokan bahan bakar baik minyak maupun batubara. Cukup menggelikan memang, dimana bumi kalimantan secara umum adalah tambang batubara yang sangat besar, yang dieksport ke manca negara setiap saat, namun betapa sedihnya kalau kebutuhan PLN dalam negeri tidak dapat terpenuhi. aneh...(bersambung...insya Alloh)

17 Desember 2009

Tahun Baru 1431 H

Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu. Setahun yang terdiri dari 360 an hari itu ternyata hampir berlalu. Hari demi hari, minggu demi minggu hingga bulan berganti bulan, sampailah pada penghujung tahun 1430 H. sebentar lagi bulan sabit mungil nan cantik akan muncul di ufuk barat. Mungkinkah ia tersenyum? karena melihat manusia yang akan memuliakan kemanusiaannya. ataukah dia akan menangis? melihat manusia yang meruntuhkan kemanusiaanya..

tahun baru, bisa menjadi tonggak baru perubahan. perubahan yang merupakan keniscayaan. hanya pertanyaannya adalah apakah tahun baru itu menjadi tonggak perubahan pribadi, masyarakat dan bangsa menuju kehidupan yang lebih luhur dan mulia? ataukah menjadi tonggak perubahan menuju kehidupan yang hina dan menderita? kitalah yang harusnya menjawab. memilih pilihan-pilihan yang ada dengan sederet variable yang mengikutinya. ada harapan, keinginan dan cita-cita. ada juga nafsu yang penuh angkara, keserakahan dan egoisme.

ditengah berbagai terpaan badai ujian yang mendera umat dan bangsa, kembali kita harus memupuk asa, mengumpulkan keping-keping semangat yang tersisa, mengais harapan yang hampir tak bisa ditemukan. karena kita adalah umat yang memiliki Tuhan, maka kita harus tetap punya harapan...
'dan kepada Tuhan-mu lah hendaknya kalian berharap...'
SELAMAT TAHUN BARU...

21 Oktober 2009

SI BUDI KECIL

Hari ini sebuah peristiwa kecil kutemui tanpa sengaja. Sehabis pulang istirahat, sempat mencuci beberapa pakaian yang sudah tertunda beberapa hari, aku berangkat kembali ke kantor. Waktu menunjukkan jam satu siang. Cuaca memang mendung, nampak awan gelap menggantung dilangit. Kupersiapkan jas hujan butut sebagai teman diperjalanan.

Benar saja, ketika perjalanan baru lebih kurang lima menit, hujan mulai turun. makin lama semakin deras, akhirnya aku berhenti utnuk mengenakan jas hujan yang ku simpan dalam tas. Ternyata hujan begitu deras, sampai-sampai 'onta kecilku' batuk-batuk dijalan. wah, jangan-jangan ngadat nich onta...eh bener juga, setengah ku paksa, motor berjalan terbatuk-batuk. Akhirnya, 'batuk' si onta hijauku berhenti juga seiiring dengan matinya mesin. Deg..ditengah guyuran hujan deras, aku tuntun onta hijauku ke tepi jalan. Alhamdulillah ada sebuah pohon rindang, meskipun aku tau berteduh dibawah pohon diwaktu hujan adalah langkah yang berbahaya. Ah sebentar ini, pikirku.

ku periksa onta hijauku dengan seksama. wah kalau businya yang kena air bisa-bisa ngadat nih...eh ternyata bensin habis. dasar awak lagi mujur..hehe..

tak sengaja mataku tertuju ke bawah pohon, ternyata ada dua anak kecil yang sedang 'berteduh' dibawah pohon yang penuh air. wajahnya pucat, badannya menggigil menahan dingin karena air yang telah kuyup. Ya Alloh...dengan tergetar kudekati mereka, kutanyakan rumahnya dan sedang apa disini. ternyata mereka anak-anak yang masih sekolah SD kelas enam. membantu orang tuanya dengan mencari barang bekas untuk membiayai hidupnya. Masya Alloh...

Ditengah pelantikan anggota dewan yang katanya 'terhormat' itu, yang konon menghabiskan biaya puluhan bahkan ratusan milyar yang hanya untuk seremonial beberapa jam saja, ternyata banyak anak-anak negeri yang kondisinya menyayat hati...

Mengingatkan aku dengan lagu iwan fals...si budi kecil...
duh negeri ku...

10 September 2009

Lailatul Qodar

langit cerah, tersenyum ramah
bintang-bintang berkelip indah, menambah syahdu tengadah
angin lembut membelai, hamba-hamba yang gundah
bulan malu-malu menyapa ramah
matahari terbit sedikit merah

sepuluh hari tersisa sudah
bulan suci, penuh berkah
hamba-hamba bersujud, memohon rahmah
tuk sebelas bulan yang lalai sudah

sepuluh hari tersisa sudah
ramadhan berlari tinggallah sudah
mampukah jiwa raih berkah
tuk rasakan manisnya ibadah


malam itu lebih indah dari seribu bulan
malam yang harus diisi amalan
agar tak sesal tinggi harapan
raih ampunan dihadapan Tuhan

9 September 2009

Mantan Karyawan PT DI Membuat Pesawat UAV

Pepih Nugraha

Apa yang Anda bayangkan jika sebuah industri rumahan (home industry) tidak lagi sekadar membuat suku cadang sepeda motor atau mobil, ttapi juga membuat pesawat terbang? Bukan hanya mengerjakan satu komponen, ttapi seluruh pesawat terbang secara utuh!

Ini bukan fantasi, ttapi nyata. Pabrik pesawat itu ada di Indonesia, tepatnya di Jalan Aeromodelling 4, Arcamanik, Bandung Timur. Ia berada di halaman sebuah rumah penduduk. Mungkin Gubernur Jawa Barat atau Bupati Bandung tidak pernah tahu keberadaan pabrik pesawat rumahan ini.

“Kalau mereka tahu, tentu ada sedikit perhatian,” kata Jaka Prahasta, Kepala Produksi PT Globalindo Technology Services Indonesia (GTSI), saat kami temui di pabrik pesawat, pertengahan Desember 2007.

Pesawat ini memang bukan pesawat terbang biasa yang bisa mengangkut penumpang, ttapi industri rumahan pembuat pesawat tanpa pemandu yang disebut Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Dibilang pesawat mini juga tidak, sebab UAV ini punya bentangan sayap 3 meter, panjang badan 2,6 meter, dan berat 20 kilogram, termasuk kamera di dalamnya. Terbuat dari bahan fiberglass yang dicetak di pabrik itu, UAV dapat terbang pada ketinggian 1.000 meter selama 2 sampai 3 jam dengan kecepatan maksimal 150 kilometer per jam.

Berbeda dengan pesawat remote control manual, UAV yang bertenaga listrik 12 volt dapat terbang mandiri berkat navigasi GPS yang sudah ditanam di tubuhnya. Pengendali jarak jauh dua tongkat dengan enam saluran hanya digunakan saat pesawat take off dan landing. Selebihnya, ia terbang mandiri mencari titik-titik koordinat yang sudah ditentukan sebelum ia terbang dengan menggunakan peta gratisan Google Earth.

Aplikasi UAV tidak berhenti pada pemantauan kebakaran hutan, pencarian korban kecelakaan, pengamatan lalu lintas maritim, pencarian kandungan mineral bawah tanah, atau pengawasan titik semburan lumpur Lapindo, misalnya, ttapi bisa dikembangkan untuk keperluan pesawat mata-mata.

Di rumah penduduk yang sebagian halamannya dijadikan pabrik, diproduksi pula belasan tipe pesawat terbang aeromodelling untuk olahraga dan hobi, mulai pesawat helikopter sampai pesawat tempur, yang dikerjakan oleh 12 teknisi lulusan STM. Harga per pesawat Rp 15 juta hingga Rp 25 juta. Namun, bisnis inti yang serius digarap adalah UAV.

Saat Kompas berkunjung ke industri rumahan pesawat terbang itu, satu UAV pesanan sebuah lembaga riset Malaysia sudah selesai dibuat. Tanggal 24 Desember 2007, UAV yang kemudian diberi nama Kujang ini berhasil menjalani tes terbang di Lanud Sulaeman, Bandung. Kujang yang merupakan senjata khas Sunda-mengudara selama 30 menit, berhasil menelusuri rute yang ditentukan tanpa kendali radio, sampai mendarat selamat.

Kembangkan logika

Siapa otak di balik lahirnya UAV yang berteknologi tinggi made in Arcamanik ini? Dialah Endri Rachman, pelarian PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang sejak delapan tahun lalu hijrah ke Malaysia untuk mengembangkan keahliannya sebagai pensyarah alias dosen.

Kompas masih mencatat ucapan pria lulusan S-2 Technical University of Brunswick, Jerman, spesialis model autopilot ini saat ditemui satu tahun lalu. “Saya ingin memproduksi UAV dengan logika autopilot di Indonesia, tepatnya di Bandung,” katanya (Kompas, 29/12/2006). Rupanya ia membuktikan ucapannya itu!

Tidak nasionalis? “Terserah orang mau bilang apa. Saya ini warga Negara Indonesia. Kalau saya tidak nasionalis, saya pasti tidak akan membangun pabrik pesawat ini di Arcamanik, ttapi di Malaysia. Adanya pabrik pesawat ini justru agar Malaysia tidak mengklaim UAV yang saya kembangkan sebagai miliknya,” kata Endri saat ditemui di kantor pengembangan peranti UAV di sebuah ruko di Jalan Cihampelas, Bandung.

Untuk mewujudkan niatnya, Endri bersama rekan-rekan alumni IPTN mendirikan PT GTSI dengan modal awal yang menurut dia tidak sampai Rp 300 juta. Di lantai dua ruko bekerja teknisi pesawat terbang yang rata-rata jebolan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan IPTN. Ada Asep Permana, jebolan Jerman dan IPTN di pengembangan bisnis. Ada Widyawardana, jebolan Teknik Elektro ITB di pengembangan system avionic UAV. Juga ada Muhajirin, manajer drawing yang mendesain rekayasa bentuk UAV. Endri sendiri bertindak selaku direktur utama.

Mengapa dengan modal yang tidak bisa dibilang besar Endri dan kawan-kawan berani melakukan langkah besar dengan mendirikan pabrik UAV di Indonesia? Jawabannya adalah “nama besar”, yakni nama besar Endri sebagai inovator pesawat yang laku dijual di Malaysia. Orang Malaysia yang memesan UAV pertamanya pun berani memberi panjar 70 persen dari harga UAV.

Widyawardana mengakui, mesin masih didatangkan dari Amerika Serikat. Namun ke depan, katanya, PT GTSI sudah siap merancang mesin untuk UAV. Yang dikerjakan para teknisi di lantai dua ruko itu hanya rancang bangun dan pengembangan peranti lunak dan peranti keras yang akan ditanamkan di UAV.

“Yang kami kembangkan adalah logika. Dengan demikian, kalau bicara software bukan hanya untuk UAV saja. Umumnya bisa diterapkan pada benda bergerak lainnya, seperti kapal selam tanpa awak atau bahkan peluru kendali yang tidak bisa terjangkau pandangan mata,” katanya.

Kumpulan “teknopreneur”

Asep dan kawan-kawan di PT GTSI punya cita-cita besar, yakni menghimpun kembali para alumnus IPTN yang kini banyak berserakan di medan usaha di luar pesawat terbang sekadar, yang disebutnya “teknopreneur” . Sudah bukan rahasia umum, selepas IPTN goyah seiring selesainya BJ Habibie mengabdi di pemerintahan, para teknisi andal IPTN banyak terserak (diaspora) di beberapa tempat. Sebagian besar lari ke luar negeri, seperti halnya Endri ke Malaysia. Ada pula yang bertahan di dalam negeri. Asep menyebut beberapa nama, antara lain Husin, ahli helikopter andal, yang kini menjadi anggota DPRD Jawa Barat. Juga ada Lian Darmakusumah, mahasiswa terbaik lulusan aeronotika Perancis, yang kini berwirausaha.

Untuk mewujudkan langkah itu, PT GTSI mengakuisisi sebuah bengkel

yang sebelumnya hanya mengerjakan pesawat aeromodelling. Pesawat kendali untuk hobi ini ttap dipertahankan. Pilihan mengembangkan UAV tidaklah keliru. Endri mengaku sudah menerima pesanan baru, juga dari Malaysia, untuk mengerjakan Kujang 2.

Perusahaan ini pun siap membuka cabang di Malaysia, sekadar mendekatkan diri kepada konsumen. Negara lain yang berpotensi sebagai pemesan adalah negara-negara Arab, seperti Uni Emirat Arab, yang sudah menyatakan minatnya memesan UAV.

“Pesanan boleh datang dari mana pun, ttapi pabrik UAV ttap harus ada di sini, di Arcamanik ini,” kata Endri.

28 Agustus 2009

Kolo Habib Toure Mengajari Anak-anak London Mengaji Al Quran

INILAH.COM, Manchester – Namanya Kolo Habib Toure, lahir di Pantai Gading, 19 Maret 1981. Sebagai pemeluk Islam yang taat, di bulan Ramadhan ini, Kolo Toure juga menjalankan ibadah puasa seperti halnya pemeluk Islam lainnya di seluruh antero dunia.

Mantan pemain Arsenal ini, kini membela klub terkaya di Inggris, Manchester City,yang keseluruhan sahamnya dimiliki oleh bilioner asal Uni Emirat Arab, Sheikh Al Mansour. Bek tengah yang tangguh ini memiliki kekuatan, serta fisik yang luar biasa.

Tidak heran, ketika The Citizens menggaetnya dari Arsenal, Kolo Toure langsung menjadi idola baru di Stadion Kota Manchester, seperti halnya pemain Man City lainnya, Emmanuel Adebayor dan Carlos Tevez.

Kolo Toure merupakan kakak dari gelandang Barcelona Yaya Toure, dan kakaknya yang paling tua bernama Ibrahim Toure yang kini bermain untuk Al Ittihad.

Di bulan Ramadhan tahun ini, bersamaan dengan digulirkannya Liga Primer musim ini, tentu saja Kolo Toure menjalankan ibadah puasa, seperti yang sudah sering dilakukan bilan Ramadhan tiba.

Namun, ada kesibukan lain bagi Kolo Toure saat ini, meski telah pindah ke Manchester, namun Kolo Toure tidak melupakan anak-anak asuhnya yang berada di London. Usut punya usut, Kolo Toure sejak berada di London, mengajari anak-anak Islam yang tinggal di dekat Masjid London membaca Al Quran.

Masjid London sendiri letaknya di dekat kandang The Gunners, Emirates. Meski sudah pindah ke Manchester, Kolo Toure di sela-sela kesibukan ketika tidak bermain membela Man City, mengendarai mobilnya, ke London, dengan tugas mulia mengajari anak-anak kecil yang beragama Islam, mengaji. Sungguh pekerjaan yang mulia, bermain bola, tapi tidak melupakan dakwah.[S1]

26 Agustus 2009

Dikubur 26 Tahun Jasad KH. Abdullah Masih Utuh

warnaislam.com — Tiga bak berisi air dan potongan kayu ukuran 70 cm x 30 cm telah disiapkan anak-anak almarhum KH. Abdullah. Saat itu, Minggu 2 Agustus 2009, makam Kiai Abdullah akan
dipindahkan lantaran di lokasi itu terkena proyek pelebaran Jalan Benda, Batu Ceper,
Tangerang, yang mengarah ke Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.

Air yang ada di dalam bak itu rencananya akan digunakan untuk mencuci tulang belulang sebelum dipindahkan ke lokasi pemakaman yang baru. Sementara potongan kayu sengon sebanyak 9 potong diperuntukkan sebagai dinding pembatas jenazah di dalam liang lahat.

"Saya sudah beberapa kali melihat proses pemindahan kuburan di Karet Bivak, Jakarta
Pusat. Persiapannya memang seperti itu," kata Achmad Fathi, anak ketiga Kiai Abdullah.

Namun semua perlengkapan itu akhirnya tidak terpakai. Soalnya, ketika makam yang berusia 26 tahun digali, pemandangan aneh terjadi. Jasad Kiai Abdullah ternyata masih utuh. Begitu juga dengan kain kafan dan kayu penutup jenazah. Tidak ada tanda-tanda bekas gigitan rayap atau binatang tanah di kafan maupun di kayu kamper tersebut.

Sementara Mukhtar Ali, anak sulung Kiai Abdullah, yang mengangkat jenazah ayahnya dari liang lahat mengaku sempat kaget. Soalnya kondisi jenazah hampir sama seperti saat dikuburkan, 22 Oktober 1983 silam. "Kondisi jenazah persis sama seperti saat dikubur dulu.
Hanya tubuhnya agak menyusut saja, dan rambutnya memutih" jelas Mukhtar.

Mukhtar dan keluarganya semakin kaget, jenazah juga beraroma harum yang menyerbak. Wanginya, kata Mukhtar, tidak seperti parfum-parfum yang ada di toko-toko minyak wangi. Teriakan takbir pun langsung terdengar dari orang-orang yang menyaksikan kejadian tersebut.

Yang juga dirasa aneh oleh keluarga, ribuan warga tiba-tiba berdatangan mengikuti prosesi pemindahan jenazah. Padahal keluarga tidak memberi pemberitahuan kepada warga maupun murid-murid Kiai Abdullah. Mereka tiba-tiba saja datang.

"Awalnya pemindahan jenazah itu hanya dilakukan keluarga. Paling hanya 20 orang. Tapi nggak tahu kenapa tiba-tiba saat jenazah digali orang-orang sudah banyak berkumpul," ujar Mukhtar.

Saking banyaknya orang yang datang, imbuh Mukhtar, mobil dan motor pelayat yang terparkir di sisi jalan Benda, panjangnya mencapai 5 kilometer sehingga membuat kemacetan yang luar biasa di jalan tersebut.

Beberapa warga yang ditemui detikcom menuturkan, sebelum proses pemindahan jenazah, sebenarnya tanda-tanda keanehan sudah muncul terkait rencana pemindahan makam tersebut. Sebab saat alat berat

ingin menghancurkan musala dan bangunan makam, tidak bisa berfungsi. Beberapa kali alat pengeruk dari mobil beko patah ujung kukunya.

Karena kejadian itu, pihak kontraktor pelebaran jalan menunda pembongkaran yang rencananya akan dilakukan pada Januari 2009 itu. Pembongkaran baru bisa dilanjutkan awal Agustus setelah ada kesepakatan dengan keluarga. Salah satunya soal cara pembongkaran musala dan makam itu, yakni dengan hanya menggunakan palu dan linggis. Bukan pakai alat berat.

Keluarga Kiai Abdullah sebenarnya menyayangkan kalau musala itu dibongkar. Sebab musala yang telah ada sejak puluhan tahun lalu itu sangat dibutuhkan warga setempat untuk beribadah.

Musala yang berdiri di atas tanah wakaf itu sejak dibangun Kiai Abdullah tahun 1950-an sudah mengalami beberapa pemugaran dan pelebaran. Hingga menjadi semakin luas dan bangunannya menjadi permanen.

Namun pada 2007, Pemkot Tangerang ternyata punya rencana melakukan pelebaran jalan Benda, Juru Mudi, Batu Ceper, yang berada di sepanjang Sungai Cianjane. Musala dan makam itu kebetulan berada di lokasi yang akan dijadikan akses jalan sehingga terpaksa harus digusur.

Tanah yang akan digusur dihargai Rp 500 ribu per meter. Harga itu belum termasuk bangunan yang akan dibongkar. Tapi keluarga Kiai Abdullah menolak pemberian uang pengganti. Pasalnya , tanah tempat musala dan makam itu merupakan tanah wakaf yang tidak boleh diperjualbelikan.

Pihak keluarga hanya meminta Pemkot membangun kembali musala di sekitar wilayah Juru
Mudi, supaya warga setempat mudah kalau ingin beribadah. "Sepeser pun kami tidak menerima uang penggantian. Biaya pemindahan jenazah saja kami tanggung sendiri, sekalipun Pemkot sudah menawarkan" jelas Mukhtar, anak sulung Kiai Abdullah.

Kini jenazah Kiai Abdullah dimakamkan di depan pekarangan rumah Achmad Fathi, yang berjarak hanya 15 meter dari lokasi pemakaman sebelumnya. Di areal pemakaman baru itu terdapat tiga makam, yakni makam KH Abudullah bin Mukmin, makam istri keduanya Maswani, serta makam putra keduanya yang bernama M Syurur.

Rencananya, areal makam itu akan diperluas lantaran setiap hari banyak orang yang datang untuk berziarah, terutama setelah tersiar kabar jasad Kiai Abdullah masih utuh meski dikubur selama 26 tahun. Bahkan untuk memudahkan para peziarah, keluarga bermaksud membangun musala di samping areal makam.(Ainul Wafa Elhasya / detik)
penulis :
Mochamad Ilyas

Qaradhawi Keluarkan Fatwa Waktu Buka Puasa Penumpang Pesawat Selasa, 25 Agustus 2009 11:03 DR. Yusuf al-Qaradhawi

warnaislam.com — Ketua Asosiasi Ulama Islam Internasional, Yusuf Al-Qaradhawi mengeluarkan fatwa terkait penentuan waktu berbuka puasa bagi penumpang pesawat terbang, beliau menegaskan bahwa waktu buka puasa mereka bergantung pada waktu terbenamnya matahari, seperti dikutip Mafkarah dari harian al-khaleej Selasa (25/8).



“Waktu puasa dan berbuka bagi penumpang pesawat terbang tidak mengikut siapapun, tidak pula negara tempat keberangkatan maupun negara tujuan, karena waktu maghrib mereka (waktu buka puasa) dengan terbenamnya matahari yang mereka lihat” tegas Qaradhawi.

Ketua Asosiasi Ulama Islam Internasional ini juga meminta pada seluruh maskapai penerbangan Arab untuk mengingatkan para pilot mereka agar memperhatikan masalah ini serta berbuka puasa setelah terbenamnya matahari.

Sewaktu kepulangan Qaradhawi dari Mesir menuju Dhoha Qatar hari pertama puasa Ramadhan, beliau kaget ketika pilot pesawat yang notabene adalah seorang non-muslim mengumumkan pada para penumpang bahwa waktu berbuka puasa telah tiba, sementara matahari masih terlihat jelas dan hari masih siang, alasan pilot itu karena negara yang tengah dilewati telah shalat maghrib, sehingga waktu buka puasa ikut mereka.

Beliau langsung bilang pada orang-orang sekitarnya: “kalian belum boleh berbuka sebelum matahari terbenam, karena waktu shalat maghrib belum masuk, apakah menurut kalian kita telah boleh shalat maghrib sekarang (dalam kondisi matahari yang terlihat jelas dan hari masih siang)? Lantas mereka menjawab: “belum”. "Demikian halnya berbuka, karena buka puasa tidak boleh sebelum waktu maghrib” pungkas Qaradhawi. (Arif Fortuna/MI)
penulis :
Mochamad Ilyas: www.warnaislam.com

10 Agustus 2009

Kelereng Tujuh Belasan

anak-anak itu riang gembira. tertawa dan tergelak dengan apa yang mereka lakukan. menyenangkan...! padahal apa yang mereka lakukan hanyalah permainan sederhana dan murah meriah. permainan sederhana namun banyak nilai yang bisa dipetik darinya. ada kebersamaan, ada ketelitian dan kecermatan dan bahkan ada sportifitas disana. permainan itu adalah permainan kelereng atau gundu atau ada juga daerah tertentu bilang nekeran.

permainan kelereng biasanya dilakukan beberapa anak dengan jarak tertentu, mereka membuat satu lubang mirip lubang golf...tetapi jangan bayangkan ditengah padang nan luas dan dihamparan permadani hijau rumput padang golf. lubang itu hanyalah tanah yang sedikit diceruk, dan bahkan dengan amat mudah dan tanpa alat sama sekali untuk membuatnya, cukup dengan menekankan tumit dengan keras ketanah dan memutarnya...krrrkkk..jadilah lubang untuk bertanding.

kebersamaan akan menjadikan mereka saling mengenal satu sama lain, saling membantu dan menolong. dan bahkan akan menjadikan mereka sahabat, menghilangkan sekat-sekat perbedaan status sosial orang tua mereka.

kecermatan dan ketelitian diperlukan dimasa datang untuk membentuk keunggulan komparatif. dengan ketelitian dan kecermatan maka secara tidak sadar anak sudah terbiasa untuk dekat dengan nilai-nilai empiris. memungkinkan dimasa datang memiliki keunggulan apabila kemampuan itu diasah dengan baik. menjadikannya unggul dan terdepan, bukankah suatu negara akan maju dengan penelitian-penelitian? dan bukankah penelitian itu bermodal awal kecermatan dan ketelitian?

sportifitas menjadikan anak berjiwa besar. bisa menerima kekalahan sekaligus mengakui kelebihan orang lain. sportifitas akan menjadikan mereka laki-laki sejati. laki-laki yang bukan pengecut. laki-laki yang menjunjung nilai-nilai kebenaran.

sepertinya para pembesar negeri ini perlu kembali bermain gundu bersama untuk mengasah nilai-nilai itu semua. DIRGAHAYU INDONESIAKU...!!
MAJULAH NEGERIKU...MULIALAH BANGSAKU...!!

23 Juli 2009

Dunia Tanpa Kambing Hitam

kambing hitam, ya siapa tidak tau dengan istilah ini. gagal menang dalam pertandingan sepakbola akan muncul 'tokoh' kambing hitam. yang wasit tak becus lah, hakim garis tidak jeli, 'teror' suporter yang berlebihan sampai bolanya tidak bulat...hehehe..emang lonjong? habis setiap dihalau ke pihak lawan, bola itu selalu kembali mengancam gawang..

sekolah yang tidak lulus 100 % muridnya dalam ujian nasional akan bersibuk diri dengan kambing hitam juga. yang muridnya bandel lah, yang kurang fasilitas lah, yang terpencil tempatnya lah, sampai pada ujungnya yang kesejahteraan pengajarnya kurang..

caleg yang gagal terpilih juga sibuk mencari kambing hitam. yang rakyatnya tidak tau balas budi lah..(sudah 'disumbang' gak mau milih juga..hehe), yang sistem pemilu amburadul sampai penyelenggara pemilu yang tidak becus...

capres yang gagal pun idem ditto, mencari kambing hitam. yang DPT tidak beres lah, lawan memanfaatkan birokrasi lah, yang iklan dicekal lah..ujung2nya tidak mengakui kekalahan..

heboh teroris pun tak akan lepas dari kambing hitam..
yang aparat intel tidak beres lah, yang JI lah, yang ideologis lah, bla..bla..bla...

media agar terlihat heboh dan paling duluan menyiarkan sesuatu juga tak malu-malu dengan lantang menyuarakan sesuatu yang belum tentu kebenarannya, bahkan terkadang kontradiktif dengan penjelasan resmi yang berwajib..belum jelas benar pelaku terorisme sudah 'dikumandangkan' si A dan si B lah pelakunya, dengan menampilkan para 'pengamat' sebagai pendukungnya. eh, ternyata setelah penyelidikan yang mendalam dari yang memiliki otoritas tidak ada benarnya berita-berita tersebut. media telah 'meneror' orang-orang yang belum tentu salah bahkan tidak bersalah sama sekali. lagi-lagi kambing hitam pun akan dicari..meskipun nanti yang ketemu kambing putih yang dicat hitam..

oh kambing hitam...seandainya didunia ini tidak ada kambing hitam..

22 Juli 2009

BOM....!!!

gelap, pekat, tak terlihat
pengap, sesak, penuh asap
panik, kalut, lari zig-zag
tertunduk, terduduk, tertelungkup
tergeletak, terjerembab, tak bergerak
korban BOM


terkoyak, tercerabik, tak berbentuk
terhambur, tercerai, tak dikenal
terkutuk, tercaci, terkubur
pelaku BOM


tertawa, tergelak, tak beradab
memaksa, menggertak, biadab
OTAK PENGEBOM

menunjuk, menuding, berteriak
nampang, dapat angpau, cuap-cuap
pengamat BOM

berlari, memburu, lesu, kuyu
tak tidur, tak makan, tak minum, kejar target
pelacak BOM

kenapa BOM mesti meledak?
kenapa BOM tak 'mati' saja?
kenapa BOM mau diperalat?
kenapa ada BOM?

17 Juli 2009

Sandyakalaning KPK

Lembaga yang diharapkan sangat kuat itu, yang terkesan superbody dan tidak tersentuh tangan penegak hukum kini sedang sekarat. Ketuanya sedang tersandung masalah kriminal, alih-alih selesai masalah dugaan pembunuhan, kini malah terkuak indikasi penyimpangan yang lebih memalukan. lembaga pembrangus korupsi itu terjangkit juga wabah korupsi. hmmm korupsi memang 'menggiurkan', lebih seksi dari gadis erotis.

konon lembaga itu dibentuk sebagai 'malaikat maut' bagi para koruptor. setelah penegak hukum yang 'mabuk' wewenang tak berkutik menjalankan tugas dan fungsinya, dicarilah jalan pintas untuk menciduk para korptor yang tak tersentuh hukum itu. Tujuan yang mulia sesungguhnya, dan itu merupakan amanat reformasi yang kini tidak lagi mati suri tetapi justru sudah 'mati'.

periode pertama dilalui dengan nilai 5, meski demikian sudah banyak pihak merasa cukup puas. bahkan banyak koruktor teri yang terkencing-kencing ketakutan sambil menghilangkan jejak. namun jangan tanya untuk koruptor kelas gajah, tidak satupun yang tersentuh. untuk yang satu ini KPK idem dito dengan aparat yang lain. sakit gigi.

periode kedua diawali dengan gebrakan yang cukup menjanjikan. bahkan aparat kejaksaan yang merupakan almamater sang ketua KPK pun digasak. sampai-sampai jaksa agung hampir saja 'lengser' gara-gara terbongkarnya skandal terbesar pada korp baju cokelat itu. banyak koruptor 'nila' yang berhasil ditangkap dan dihukum, bahkan banyak anggota dewan yang konon terhormat itu banyak yang tersandung masalah hukum. namun lagi-lagi koruptor gajah masih nyaman tersembunyi sambil mengatur kuda-kuda melumpuhkan sang 'malaikat maut'.

pintu pun terbuka, ternyata ketua 'malaikat maut' terpelesat karpet licin jebakannya sendiri. kini tengah gencar-gencarnya sang 'koruptor gajah' merobohkan lembaga yang tadinya mereka takuti itu. sambil nyengir kuda mereka berkata....'hahaha..ternyata ente tidak segagah namamu yang menyeramkan... masih mau melawan?'

13 Juli 2009

Pendidikan Yang Menyenangkan

Mah kenapa ya di sekolah kok mesti ada pelajaran IPS? aku ga seneng...membosankan..." celetuk Salma, keponakanku yang kini naik kelas empat SD kepada mamah nya. dengan sedikit gugup, karena tidak menduga akan ada pernyataan sekaligus pertanyaan seperti itu dari puterinya ia hanya bisa menjawab, 'nak, itu kurikulum yang ada di sekolah..bapak adan ibu guru harus menyampaikannya...'

dug, sederhana tetapi amat menghunjam perasaan. seolah membangunkan ingatan dari lamunan panjang sebuah pendidikan yang katanya komprehensif dan berbasis kompetensi. dimanakah letak kompetensi itu jika ternyata anak didik tidak menginginkannya? bagaimana mungkin peserta didik akan berkembang dan mengoptimalkan kemampuan dan potensinya ketika dengan rasa tertekan harus mengikuti pelajaran yang tidak disukainya?

sepertinya perlu revolusi besar dalam bidang pendidikan. pendidikan bukanlah sekedar angka-angka kuantitatif dari hasil ujian yang dapat dibumbui dengan kecurangan para 'guru' dengan membantu memberi jawaban saat ujian agar para muridnya lulus seratus persen. dengan alasan takut dimarahi dinas pendidikan dan dianggap gagal mengajar. ironis.

sepertinya perlu revolusi besar dalam dunia pendidikan. pendidikan bukanlah sekedar cara membuang waktu sembilan tahun bagi anak2 yang mestinya bisa tumbuh melampaui apa yang didapatnya dari bangku sekolah. waktu sembilan tahun minimal yang digunakan untuk duduk di bangku pendidikan dasar mestinya cukup ditempuh enam bulan saja untuk mengajari mereka CALISTUNG...!!

sepertinya perlu revolusi besar dalam alam pendidikan. pendidikan semestinya mampu membuka mata peserta didik untuk maju melamapaui apa yang didapatkannya dibangku sekolah. pendidikan mestinya menjadikan anak didik berani bermimpi besar, berani berjiwa besar dan akhirnya akan melahirkan karya besar...
itu semua bisa diraih manakala pendidikan MENJADI BEGITU MENYENANGKAN BAGI PESERTANYA...!!

6 Juli 2009

Syahwat Politik

Syahwat Politik

Oleh A Ilyas Ismail

Pada suatu hari, Abu Dzar al-Ghifari meminta kepada Rasulullah SAW agar diangkat menjadi pejabat. Tapi, Nabi SAW menolaknya.Sambil menepuk-nepuk pundak sahabatnya itu, kepadanya Nabi SAW berkata, ''Tidak, Abu Dzar, engkau orang lemah. Ketahuilah, jabatan itu amanah. Ia kelak di hari kiamat merupakan kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi orang yang mendapatkannya dengan benar dan melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan benar pula.'' (HR Bukhari).

Imam Nawawi menyebut hadis di atas merupakan pedoman dasar dalam berpolitik. Politik dapat menjadi sumber petaka bagi orang yang tidak mampu dan tidak bertanggung jawab.Sebaliknya, kata Nawawi, politik dapat pula menjadi ladang pengabdian dan amal saleh yang subur bagi orang yang mampu dan bertanggung jawab. Politik (kekuasaan) bukan sesuatu yang buruk. Ia ibarat pisau bermata dua: bisa baik dan buruk.

Ia menjadi baik dengan tiga syarat, seperti disebut dalam hadis di atas, yaitu berada di tangan orang yang tepat (capable ), diperoleh dengan cara yang benar ( acceptable ), dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat ( responsible ).

Sayangnya, dalam percaturan politik, orang kerap hanya bicara satu hal, yaitu bagaimana merebut kekuasaan dan mencapai tahta, bukan bagaimana mempergunakan kekuasaan itu serta mempertanggungjawabkannya kepada rakyat, dan terlebih lagi kepada Tuhan, Allah SWT. Diakui, kuasa (tahta) memang menggiurkan. Sebab, dengan tahta, orang membayangkan dapat mencapai semua impian dan keinginannya. Menurut Imam Ghazali, dibanding harta, tahta jauh lebih menggoda.

Ada tiga alasan mengapa demikian. Pertama, kuasa (tahta) dapat menjadi alat ( wasilah ) untuk memperbanyak harta. Dengan tahta, seorang bisa memperkaya diri.
Tidak demikian sebaliknya. Orang yang telah menghabiskan seluruh hartanya, tidak dengan sendirinya ia bisa mencapai tahta.Kedua, pengaruh kekuasaan relatif lebih kuat dan lebih lama. Harta, kata Imam Ghazali, bisa hilang karena dicuri atau berkurang karena inflasi.

Tidak demikian dengan kekuasaan. Kekuasaan dalam arti pengaruh seorang pemimpin di hati para pengikut dan pendukungnya, tak akan pernah hilang dan berkurang. Ketiga, kekuasaan menimbulkan dampak publikasi dan popularitas yang sangat luas. Begitu seorang memenangkan pemilihan umum, misalnya, maka namanya akan terkerek tinggi.Dalam sekejap, ia akan dikenal dan tersohor di seluruh negeri, bahkan di seluruh dunia. Tak heran bila kekuasaan terus diburu dan diperebutkan oleh manusia sepanjang masa.

30 Juni 2009

10 wasiat pernikahan untuk Muslimah

10 wasiat pernikahan untuk Muslimah:

Dari:

Asma' binti Kharijah Al Fazary
berpesan kepada puterinya ketika menikah:

1. jadilah bumi tempat ia berpijak, maka ia akan menjadi langit yang menaungimu.
2. Jadikanlah dirimu tempat sandaran baginya, maka ia akan menjadi tiang yang meneguhkanmu.
3. Jadilah pelayan baginya, ia akan menjadi abdi bagimu.
4. Jangan kau merepotkannya sehingga ia merasa kesal.
5. Dan jangan terlalu jauh darinya sehingga ia lupa akan dirimu.
Jika ia mendekatimu, maka dekatilah.
6. Jika ia berpaling, maka menjauhlah.
7. Peliharalah pandangannya, pendengarannya dan penciumannya. Jangan sampai ia memandang sesuatu yang buruk darimu. Dan jangan sampai ia mendengar kata-kata kasar darimu. Dan jangan sampai ia mencium bau yang tak sedap darimu.
8. Jadikanlah setiap apa yang ia lihat adalah wajahmu yang cantik berseri-seri.
9. Jadikanlah setiap apa yang ia dengar adalah ucapanmu yang santun dan lembut.
10. Jadikanlah setiap apa yang ia cium adalah aroma wangi tubuh dan pakaianmu."


"Ayahmu dulu berpesan kepada ibumu:

”Maafkanlah segala kesalahan dan kehilafanku, niscaya cinta kita akan terus bersemi. Ketika aku marah, janganlah kau memancing lagi amarahku. Karena benci dan cinta takkan pernah bersatu. Saat benci datang, cinta pun kan berlalu."

17 Juni 2009

Orang miskin (masih) ga boleh pintar...??

sekarang ini muncul banyak pemeo tentang orang miskin. ada yang mengatakan orang miskin tidak boleh sakit karena harga berobat yang selangit (kecuali masuk angin saja...cukup dikerok..hehe). Sekarang ada pula yang mengatakan orang miskin tidak boleh pintar.

ya, orang miskin tidak boleh pintar, mengapa? karena untuk pintar alias pandai juga diperlukan modal uang sekarung. Bayangkan saja, untuk sekolah yang bermutu dari SD sampai perguruan tinggi tidak murah lagi. Memang ada program sekolah gratis, tapi itu hanya untuk sekolah yang 'ecek-ecek', kalau SD ya SD inpres jaman dulu...SMP nya yang baru berdiri atau memang SMP yg kurang bermutu sehingga ortu siswa pun sebenarnya enggan utnuk memasukkan anaknya sekolah disana...

program pendidikan dasar gratis yang digulirkan pemerintah baru sekedar meningkatkan 'taraf pendidikan' anak, belum meningkatkan 'mutu pendidikan' anak. semestinya anggaran pendidikan yang sudah 20% APBN itu bisa digunakan untuk melahirkan sekolah-sekolah bermutu tinggi dengan biaya yang semurah-murahnya. jangan sampai ada embel-embel, kalau mau bermutu ya harus bayar mahal donk...kan perlu fasilitas yang serba cukup kalau perlu 'wah'..

dengan digulirkan sekolah model, sekolah unggulan, sekolah rintisan standar internasional memunculkan celah bagi sekolah untuk memungut biaya kepada para siswa secara legal. bagaimana mungkin anak petani atau buruh yang berpenghasilan pas-pas an akan bisa masuk sekolah-sekolah tersebut meskipun si anak memiliki kecerdasan dan kemampuan yang sangat layak?. darimana orang-orang tersebut bisa membeli laptop, membayar biaya pendidikan yang mahal, dll? lagi-lagi disini kapital yang berbicara. dan lagi-lagi orang miskin dilarang pinter...hehehe..kasiaaaannn dech...mdh2an jd org kaya semua...!

13 Mei 2009

Pemimpin Sandal Jepit

Menunggu memang pekerjaan yang menyebalkan. Apalagi menunggu lahirnya pemimpin negara besar yang sedang sakit kronis macam negara kita ini. setelah pemilihan wakil rakyat 'yang terhormat', ternyata berhasil meloloskan para wakil rakyat yang tentu saja nantinya 'belum tentu' terhormat, kan banyak tuh wakil rakyat yang masuk bui gara-gara 'menilep' uang rakyat yang diwakilinya, adegan tak senonoh yang disebar luaskan, pat-gulipat dengan pejabat. Alih-alih terhormat, wong menjaga moralitas saja tidak bisa.

Menunggu dengan harap-harap cemas. Menanti lahirnya 'bayi pemimpin' yang diharapkan mampu membawa kemajuan dan kesejahteraan rakyat. Harapan membuncah memenuhi rongga dada yang akhirnya kempis lagi dengan lembarn-lembaran lima puluh ribuan. Harapan yang menggunung akan kedatangan ratu adil, 'mungkin' akan segera sirna ketika yang terpilih ternyata raja 'kadal'. Raja yang bertampang ganteng, tetapi senang mengadali rakyatnya dengan kegantengannya..Hehe..ibu-ibu suka mengeluarkan air mata haru akibat ulasan kata-kata yang puitis romantis.

Sang Mesias, Ratu Adil, Satrio Piningit? Benerkah ia akan datang? atau hanya sekedar mitos yang dilestarikan agar wong cilik senantiasa ada harapan? Memilih pemimpin jangan seperti memilih sandal jepit, tidak mengapa salah...toh lima tahun ganti lagi..
kalau ini terjadi siap-siaplah habis duit untuk beli sandal jepit...hehe..selamat memilih...

16 April 2009

pileg, aleg, budeg...

'huru-hara' apa 'hura-hura'? ya..pileg (pilihan legislatif) ..helatan akbar bangsa ini telah lewat, helatan yang panjang dan melelahkan. Perhelatan yang menghabiskan energi, waktu dan pikiran. Perhelatan yang menyedot daya dan dana yang spektakuler. Konon sampai habis 20 trilyun lebih anggaran pemerintah. Belum lagi dana yang keluar dari para caleg dan partai-partai pengusung mereka, mungkin bisa 2-3 kali lipat besarnya.

Energi yang luar biasa besar itu diharapkan dapat 'mengubah' keadaan bangsa dan negara ini. Mengubah nasib dua ratus juta lebih rakyat yang hidup didalamnya menuju harapan baru yaitu: 'KEMAJUAN DAN KEMAKMURAN RAKYAT'. Setelah lebih dari 60 tahun merdeka ternyata sebagian besar rakyat masih berkubang derita, terkungkung kemiskinan dan kemelaratan ditengah-tengah kekayaan negara yang berlimpah ruah.

Setelah mengubah gaya memilih dari nyoblos yang katanya kampungan, dengan nyontreng yang 'terpelajar', padahal cuma beda alat saja, yang satu paku yang lain pulpen..hehe..ternyata hasilnya tidak juga 'terpelajar'.

Perubahan gaya 'nyoblos' vs 'nyontreng' tidak serta merta menghasilkan aleg (anggota legislatif) yang bermutu, berkualitas. Perubahan metode memilih ternyata tidak berdampak apa-apa bagi terpilihnya aleg berkualitas bila tidak diimbangi dengan proses rekruitman caleg yang berkualitas juga. Lihatlah, proses yang ada masih 'sami mawon' alias sama saja dengan pemilu-pemilu sebelumnya. Kalau dahulu menyontreng partai dianggap membeli kucing dalam karung, ternyata sekarangpun masih berlaku. Hanya saja 'kucing-kucingnya' dipajang dikertas suara, kalau pusing ga tau kucing mana yang paling baik, ya sudah contreng karungnya saja, biar karung yang menentukan 'kucing' kita.

Ditataran masyarakat bawah, perubahan pola pilih pun tidak terjadi. Caleg borjuis yang banyak menggelontorka uang akan banyak dipilih oleh masyarakat. Tak peduli, apakah nanti korupsi, manipulasi atau bahkan 'menghabisi' jatah pemilih itu sendiri. Nah, alih-alih memperjuangkan nasib rakyat, para aleg itupun nanti setelah duduk manis di dewan tidak lagi peduli, kalaupun nanti rakyat mengadu, dengan gaya santai dia berkata:....ssssttt..sekarang saya sedang 'budeg'...
hehehe..kemarin pilih mana?

17 Februari 2009

Ketika Batu 'Bicara'

Fenomena Muhammad Ponari hari-hari terakhir ini telah menyihir perhatian hampir seluruh warga jombang, bahkan warga Indonesia secara lebih luas. Ya, Ponari si bocah lugu yang belum baligh itu telah menjadi fenomena dadakan, yang membius ribuan orang dengan 'batu aneh' nya. Ponari yang lemah itu, telah menjadi 'anak perkasa' yang 'mampu menyelamatkan' banyak orang dari musibah penyakit yang bersumber dari musibah kemiskinan sosial.

Ponari yang telah menjelma 'sang penolong' itu sesungguhnya telah 'memiskinkan' orang-orang yang selama ini miskin. Ya, kemiskinan itu kini telah menjadi-jadi, kemiskinan ekonomi telah memiskinkan akal budi, memiskinkan nurani (ketika orang dewasa meng-eksploitasi anak yang belum bisa berfikir jernih, untuk menaikkan taraf hidup dan mengurangi kemiskinannya), memiskinkan harga diri, dan terlebih lagi, telah memiskinkan kepercayaan orang beragama kepada Tuhan.

Bagaimana perasaan para pelayan kesehatan negeri ini, khususnya depatemen kesehata, ketika institusi besar dan megah serta dibiayai masyarakat dengan dana triliunan rupiah itu telah gagal menyehatkan masyarakat luas. Ketika kondisi kesehatan masyarakat secara umum yang buruk, yang antara lain disebabkan buruknya pelayanan kesehatan yang mereka berikan serta biaya 'untuk sehat' yang selangit, maka menjadi 'wajar' orang beralih pada hal-hal irasional yang mereka anggap dapat 'menyembuhkan' dengan harga yang jauh lebih murah, yaitu seikhlasnya. Adakah tenaga medis yang melayani masyarakat dengan pasien ribuan, tanpa menentukan bayaran atas 'jasa'nya tersebut, dan hanya mengatakan, "seikhlasnya saja..!"

Nah ternyata batu itu telah 'mengalahkan' ilmu dan kecerdasan bahkan 'kata-kata' batu itu telah 'mengalahkan' firman Tuhan. Naudzubillah min dzalik.

27 Januari 2009

'Membunuh' kata menyerah...

Pantang menyerah...!!! itulah kata-kata yang penuh energi, mampu menggerakkan orang-orang yang hampir tidak punya kemungkinan sama sekali. Lihatlah di era perjuangan mengusir penjajah, ketika para pejuang bangsa mengusir penjajah hanya dengan senjata seadanya, bahkan hanya bambu runcing, tetapi dengan semangat 'pantang menyerah' itulah mereka menempa jiwa dan raga, menggenggam cita-cita muluh nan mulia. Hasilnya, kemerdekaan bangsa yang telah dirampas, penduduknya yang telah 'diperkosa' selama 350 tahun berhasil diraih. Kemerdekaan itu kini diwariskan kepada kita, generasi demi generasi sesudahnya.

Namun amat disayangkan ketika semangat pantang menyerah dalam perjuangan untuk memuliakan bangsa dan negara, tentu saja untuk warganya secara mayoritas dan merata, telah memudar dari hampir semua lapisan masyarakat. Si Penguasa, yang mestinya menjadi pelayan rakyatnya, malah menjadi 'drakula' yang menakutkan, turut 'menghisap darah' rakyatnya berupa dana APBN-APBD yang mestinya untuk mensejahterakannya. Penyakit kronis korupsi dan nepotisme menjangkiti hampir seluruh lapiran masyarakat, dari tukang bejak sampai juragan becaknya, dari kopral sampai jenderal, dari RT sampai Presidennya...hikss..

Akibatnya, negara-bangsa yang besar ini yang setelah merdeka memiliki asset luar biasa, termasuk asset intelektual, namun terpuruk, mundur dan hampir terjerembab..Dahulu kita sejajar dengan india, pakistan dan bahkan china, sedangkan malaysia, korea, dan bahkan singapura adalah 'adik-adik' kita yang masih ingusan..tetapi lihatlah sekarang..kita menjadi bangsa yang terbelakang, behkan untuk d sejajarkan dengan vietnam sekalipun. Jadi apa yang salah?

Melunturnya semangat juang, semangat berkarya dan memajukan bangsa yang telah luntur dan memudar. Semangat 'makelar' yang mengakar, makelar proyek, makelar teknologi dan bahkan yang lebih parah adalah makerlar intelektual, menjadi penyakit kronis yang lain lagi. Nah saatnya kita kembali menengok sejarah, merenungkan perjuangan para pendahulu dan mencoba 'memberikan' sesuatu untuk negara, hatta hanya membuka lowongan kerja untuk satu orang tetangga kita! Saatnya kita 'membunuh' kata menyerah....!!