Selamat datang diblog sederhana ini, tempat berbagi, saling bertukar informasi dan peluang usaha..semoga bermanfaat

23 Juli 2009

Dunia Tanpa Kambing Hitam

kambing hitam, ya siapa tidak tau dengan istilah ini. gagal menang dalam pertandingan sepakbola akan muncul 'tokoh' kambing hitam. yang wasit tak becus lah, hakim garis tidak jeli, 'teror' suporter yang berlebihan sampai bolanya tidak bulat...hehehe..emang lonjong? habis setiap dihalau ke pihak lawan, bola itu selalu kembali mengancam gawang..

sekolah yang tidak lulus 100 % muridnya dalam ujian nasional akan bersibuk diri dengan kambing hitam juga. yang muridnya bandel lah, yang kurang fasilitas lah, yang terpencil tempatnya lah, sampai pada ujungnya yang kesejahteraan pengajarnya kurang..

caleg yang gagal terpilih juga sibuk mencari kambing hitam. yang rakyatnya tidak tau balas budi lah..(sudah 'disumbang' gak mau milih juga..hehe), yang sistem pemilu amburadul sampai penyelenggara pemilu yang tidak becus...

capres yang gagal pun idem ditto, mencari kambing hitam. yang DPT tidak beres lah, lawan memanfaatkan birokrasi lah, yang iklan dicekal lah..ujung2nya tidak mengakui kekalahan..

heboh teroris pun tak akan lepas dari kambing hitam..
yang aparat intel tidak beres lah, yang JI lah, yang ideologis lah, bla..bla..bla...

media agar terlihat heboh dan paling duluan menyiarkan sesuatu juga tak malu-malu dengan lantang menyuarakan sesuatu yang belum tentu kebenarannya, bahkan terkadang kontradiktif dengan penjelasan resmi yang berwajib..belum jelas benar pelaku terorisme sudah 'dikumandangkan' si A dan si B lah pelakunya, dengan menampilkan para 'pengamat' sebagai pendukungnya. eh, ternyata setelah penyelidikan yang mendalam dari yang memiliki otoritas tidak ada benarnya berita-berita tersebut. media telah 'meneror' orang-orang yang belum tentu salah bahkan tidak bersalah sama sekali. lagi-lagi kambing hitam pun akan dicari..meskipun nanti yang ketemu kambing putih yang dicat hitam..

oh kambing hitam...seandainya didunia ini tidak ada kambing hitam..

22 Juli 2009

BOM....!!!

gelap, pekat, tak terlihat
pengap, sesak, penuh asap
panik, kalut, lari zig-zag
tertunduk, terduduk, tertelungkup
tergeletak, terjerembab, tak bergerak
korban BOM


terkoyak, tercerabik, tak berbentuk
terhambur, tercerai, tak dikenal
terkutuk, tercaci, terkubur
pelaku BOM


tertawa, tergelak, tak beradab
memaksa, menggertak, biadab
OTAK PENGEBOM

menunjuk, menuding, berteriak
nampang, dapat angpau, cuap-cuap
pengamat BOM

berlari, memburu, lesu, kuyu
tak tidur, tak makan, tak minum, kejar target
pelacak BOM

kenapa BOM mesti meledak?
kenapa BOM tak 'mati' saja?
kenapa BOM mau diperalat?
kenapa ada BOM?

17 Juli 2009

Sandyakalaning KPK

Lembaga yang diharapkan sangat kuat itu, yang terkesan superbody dan tidak tersentuh tangan penegak hukum kini sedang sekarat. Ketuanya sedang tersandung masalah kriminal, alih-alih selesai masalah dugaan pembunuhan, kini malah terkuak indikasi penyimpangan yang lebih memalukan. lembaga pembrangus korupsi itu terjangkit juga wabah korupsi. hmmm korupsi memang 'menggiurkan', lebih seksi dari gadis erotis.

konon lembaga itu dibentuk sebagai 'malaikat maut' bagi para koruptor. setelah penegak hukum yang 'mabuk' wewenang tak berkutik menjalankan tugas dan fungsinya, dicarilah jalan pintas untuk menciduk para korptor yang tak tersentuh hukum itu. Tujuan yang mulia sesungguhnya, dan itu merupakan amanat reformasi yang kini tidak lagi mati suri tetapi justru sudah 'mati'.

periode pertama dilalui dengan nilai 5, meski demikian sudah banyak pihak merasa cukup puas. bahkan banyak koruktor teri yang terkencing-kencing ketakutan sambil menghilangkan jejak. namun jangan tanya untuk koruptor kelas gajah, tidak satupun yang tersentuh. untuk yang satu ini KPK idem dito dengan aparat yang lain. sakit gigi.

periode kedua diawali dengan gebrakan yang cukup menjanjikan. bahkan aparat kejaksaan yang merupakan almamater sang ketua KPK pun digasak. sampai-sampai jaksa agung hampir saja 'lengser' gara-gara terbongkarnya skandal terbesar pada korp baju cokelat itu. banyak koruptor 'nila' yang berhasil ditangkap dan dihukum, bahkan banyak anggota dewan yang konon terhormat itu banyak yang tersandung masalah hukum. namun lagi-lagi koruptor gajah masih nyaman tersembunyi sambil mengatur kuda-kuda melumpuhkan sang 'malaikat maut'.

pintu pun terbuka, ternyata ketua 'malaikat maut' terpelesat karpet licin jebakannya sendiri. kini tengah gencar-gencarnya sang 'koruptor gajah' merobohkan lembaga yang tadinya mereka takuti itu. sambil nyengir kuda mereka berkata....'hahaha..ternyata ente tidak segagah namamu yang menyeramkan... masih mau melawan?'

13 Juli 2009

Pendidikan Yang Menyenangkan

Mah kenapa ya di sekolah kok mesti ada pelajaran IPS? aku ga seneng...membosankan..." celetuk Salma, keponakanku yang kini naik kelas empat SD kepada mamah nya. dengan sedikit gugup, karena tidak menduga akan ada pernyataan sekaligus pertanyaan seperti itu dari puterinya ia hanya bisa menjawab, 'nak, itu kurikulum yang ada di sekolah..bapak adan ibu guru harus menyampaikannya...'

dug, sederhana tetapi amat menghunjam perasaan. seolah membangunkan ingatan dari lamunan panjang sebuah pendidikan yang katanya komprehensif dan berbasis kompetensi. dimanakah letak kompetensi itu jika ternyata anak didik tidak menginginkannya? bagaimana mungkin peserta didik akan berkembang dan mengoptimalkan kemampuan dan potensinya ketika dengan rasa tertekan harus mengikuti pelajaran yang tidak disukainya?

sepertinya perlu revolusi besar dalam bidang pendidikan. pendidikan bukanlah sekedar angka-angka kuantitatif dari hasil ujian yang dapat dibumbui dengan kecurangan para 'guru' dengan membantu memberi jawaban saat ujian agar para muridnya lulus seratus persen. dengan alasan takut dimarahi dinas pendidikan dan dianggap gagal mengajar. ironis.

sepertinya perlu revolusi besar dalam dunia pendidikan. pendidikan bukanlah sekedar cara membuang waktu sembilan tahun bagi anak2 yang mestinya bisa tumbuh melampaui apa yang didapatnya dari bangku sekolah. waktu sembilan tahun minimal yang digunakan untuk duduk di bangku pendidikan dasar mestinya cukup ditempuh enam bulan saja untuk mengajari mereka CALISTUNG...!!

sepertinya perlu revolusi besar dalam alam pendidikan. pendidikan semestinya mampu membuka mata peserta didik untuk maju melamapaui apa yang didapatkannya dibangku sekolah. pendidikan mestinya menjadikan anak didik berani bermimpi besar, berani berjiwa besar dan akhirnya akan melahirkan karya besar...
itu semua bisa diraih manakala pendidikan MENJADI BEGITU MENYENANGKAN BAGI PESERTANYA...!!

6 Juli 2009

Syahwat Politik

Syahwat Politik

Oleh A Ilyas Ismail

Pada suatu hari, Abu Dzar al-Ghifari meminta kepada Rasulullah SAW agar diangkat menjadi pejabat. Tapi, Nabi SAW menolaknya.Sambil menepuk-nepuk pundak sahabatnya itu, kepadanya Nabi SAW berkata, ''Tidak, Abu Dzar, engkau orang lemah. Ketahuilah, jabatan itu amanah. Ia kelak di hari kiamat merupakan kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi orang yang mendapatkannya dengan benar dan melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan benar pula.'' (HR Bukhari).

Imam Nawawi menyebut hadis di atas merupakan pedoman dasar dalam berpolitik. Politik dapat menjadi sumber petaka bagi orang yang tidak mampu dan tidak bertanggung jawab.Sebaliknya, kata Nawawi, politik dapat pula menjadi ladang pengabdian dan amal saleh yang subur bagi orang yang mampu dan bertanggung jawab. Politik (kekuasaan) bukan sesuatu yang buruk. Ia ibarat pisau bermata dua: bisa baik dan buruk.

Ia menjadi baik dengan tiga syarat, seperti disebut dalam hadis di atas, yaitu berada di tangan orang yang tepat (capable ), diperoleh dengan cara yang benar ( acceptable ), dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat ( responsible ).

Sayangnya, dalam percaturan politik, orang kerap hanya bicara satu hal, yaitu bagaimana merebut kekuasaan dan mencapai tahta, bukan bagaimana mempergunakan kekuasaan itu serta mempertanggungjawabkannya kepada rakyat, dan terlebih lagi kepada Tuhan, Allah SWT. Diakui, kuasa (tahta) memang menggiurkan. Sebab, dengan tahta, orang membayangkan dapat mencapai semua impian dan keinginannya. Menurut Imam Ghazali, dibanding harta, tahta jauh lebih menggoda.

Ada tiga alasan mengapa demikian. Pertama, kuasa (tahta) dapat menjadi alat ( wasilah ) untuk memperbanyak harta. Dengan tahta, seorang bisa memperkaya diri.
Tidak demikian sebaliknya. Orang yang telah menghabiskan seluruh hartanya, tidak dengan sendirinya ia bisa mencapai tahta.Kedua, pengaruh kekuasaan relatif lebih kuat dan lebih lama. Harta, kata Imam Ghazali, bisa hilang karena dicuri atau berkurang karena inflasi.

Tidak demikian dengan kekuasaan. Kekuasaan dalam arti pengaruh seorang pemimpin di hati para pengikut dan pendukungnya, tak akan pernah hilang dan berkurang. Ketiga, kekuasaan menimbulkan dampak publikasi dan popularitas yang sangat luas. Begitu seorang memenangkan pemilihan umum, misalnya, maka namanya akan terkerek tinggi.Dalam sekejap, ia akan dikenal dan tersohor di seluruh negeri, bahkan di seluruh dunia. Tak heran bila kekuasaan terus diburu dan diperebutkan oleh manusia sepanjang masa.