Selamat datang diblog sederhana ini, tempat berbagi, saling bertukar informasi dan peluang usaha..semoga bermanfaat

27 Januari 2009

'Membunuh' kata menyerah...

Pantang menyerah...!!! itulah kata-kata yang penuh energi, mampu menggerakkan orang-orang yang hampir tidak punya kemungkinan sama sekali. Lihatlah di era perjuangan mengusir penjajah, ketika para pejuang bangsa mengusir penjajah hanya dengan senjata seadanya, bahkan hanya bambu runcing, tetapi dengan semangat 'pantang menyerah' itulah mereka menempa jiwa dan raga, menggenggam cita-cita muluh nan mulia. Hasilnya, kemerdekaan bangsa yang telah dirampas, penduduknya yang telah 'diperkosa' selama 350 tahun berhasil diraih. Kemerdekaan itu kini diwariskan kepada kita, generasi demi generasi sesudahnya.

Namun amat disayangkan ketika semangat pantang menyerah dalam perjuangan untuk memuliakan bangsa dan negara, tentu saja untuk warganya secara mayoritas dan merata, telah memudar dari hampir semua lapisan masyarakat. Si Penguasa, yang mestinya menjadi pelayan rakyatnya, malah menjadi 'drakula' yang menakutkan, turut 'menghisap darah' rakyatnya berupa dana APBN-APBD yang mestinya untuk mensejahterakannya. Penyakit kronis korupsi dan nepotisme menjangkiti hampir seluruh lapiran masyarakat, dari tukang bejak sampai juragan becaknya, dari kopral sampai jenderal, dari RT sampai Presidennya...hikss..

Akibatnya, negara-bangsa yang besar ini yang setelah merdeka memiliki asset luar biasa, termasuk asset intelektual, namun terpuruk, mundur dan hampir terjerembab..Dahulu kita sejajar dengan india, pakistan dan bahkan china, sedangkan malaysia, korea, dan bahkan singapura adalah 'adik-adik' kita yang masih ingusan..tetapi lihatlah sekarang..kita menjadi bangsa yang terbelakang, behkan untuk d sejajarkan dengan vietnam sekalipun. Jadi apa yang salah?

Melunturnya semangat juang, semangat berkarya dan memajukan bangsa yang telah luntur dan memudar. Semangat 'makelar' yang mengakar, makelar proyek, makelar teknologi dan bahkan yang lebih parah adalah makerlar intelektual, menjadi penyakit kronis yang lain lagi. Nah saatnya kita kembali menengok sejarah, merenungkan perjuangan para pendahulu dan mencoba 'memberikan' sesuatu untuk negara, hatta hanya membuka lowongan kerja untuk satu orang tetangga kita! Saatnya kita 'membunuh' kata menyerah....!!