Selamat datang diblog sederhana ini, tempat berbagi, saling bertukar informasi dan peluang usaha..semoga bermanfaat

27 Mei 2013

SEKOLAH UNTUK APA..??

Seputar-indonesia.com – Thursday, 07 July 2011
Sekolah Untuk Apa? – Rhenald Kasali
Beberapa hari ini kita membaca berita betapa sulitnya anak-anak mencari sekolah.Masuk universitas pilihan susahnya setengah mati. Kalaupun diterima, bak lolos dari lubang jarum. Sudah masuk ternyata banyak yang ”salah kamar”.
Sudah sering saya mengajak dialog mahasiswa yang bermasalah dalam perkuliahan, yang begitu digali selalu mengatakan mereka masuk jurusan yang salah. Demikianlah, diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) masalah, tidak diterima juga masalah. Kalau ada uang bisa kuliah di mana saja.
Bagaimana kalau uang tak ada? Hampir semua orang ingin menjadi sarjana, bahkan masuk program S-2. Jadi birokrat atau jenderal pun sekarang banyak yang ingin punya gelar S- 3. Persoalan seperti itu saya hadapi waktu lulus SMA, 30 tahun lalu, dan ternyata masih menjadi masalah hari ini.
Sekarang, memilih SMP dan SMA pun sama sulitnya. Mengapa hanya soal memindahkan anak ke sekolah negeri lain saja lantaran pindah rumah biayanya begitu besar? Padahal bangku sekolah masih banyak yang kosong. Masuk sekolah susah, pindah juga sulit, diterima di perguruan tinggi untung-untungan, cari kerja susahnya minta ampun.
Lengkap sudah masalah kita. Kalau kita sepakat sekolah adalah jembatan untuk mengangkat kesejahteraan dan daya saing bangsa, mengapa dibuat sulit? Lantas apa yang harus dilakukan orang tua? Jadi sekolah untuk apa di negeri yang serbasulit ini?
Kesadaran Membangun SDM
Lebih dari 25 tahun yang lalu, saat berkuasa, Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad sadar betul pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM). Dia pun mengirim puluhan ribu sarjana mengambil gelar S-2 dan S-3 ke berbagai negara maju.
Hal serupa juga dilakukan China. Tidak sampai 10 tahun,lulusan terbaik itu sudah siap mengisi perekonomian negara. Hasilnya Anda bisa lihat sekarang. BUMN di negara itu dipimpin orang-orang hebat, demikian pula perusahaan swasta dan birokrasinya. Perubahan bukan hanya sampai di situ.
Orang-orang muda yang kembali ke negerinya secara masif me-reform sistem pendidikan. Tradisi lama yang terlalu kognitif dibongkar. Old ways teaching yang terlalu berpusat pada guru dan papan tulis,serta peran brain memory (hafalan dan rumus) yang dominan mulai ditinggalkan.
Mereka membongkar kurikulum, memperbaiki metode pengajaran, dan seterusnya.Tak mengherankan kalau sekolahsekolah di berbagai belahan dunia pun mulai berubah. Di negeri Belanda saya sempat terbengong-bengong menyaksikan bagaimana universitas seterkenal Erasmus begitu mudah menerima mahasiswa.
”Semua warga negara punya hak untuk mendapat pendidikan yang layak, jadi mereka yang mendaftar harus kami terima,” ujar seorang dekan di Erasmus. Beda benar dengan universitas negeri kita yang diberi privilege untuk mencari dan mendapatkan lulusan SLTA yang terbaik.
Seleksinya sangat ketat. Lantas bagaimana membangun bangsa dari lulusan yang asal masuk ini? ”Mudah saja,” ujar dekan itu. ”Kita potong di tahun kedua. Masuk tahun kedua, angka drop out tinggi sekali. Di sinilah kita baru bicara kualitas, sebab walaupun semua orang bicara hak, soal kemampuan dan minat bisa membuat masa depan berbeda,”ujarnya.
Hal senada juga saya saksikan hari-hari ini di Selandia Baru. Meski murid-murid yang kuliah sudah dipersiapkan sejak di tingkat SLTA, angka drop out mahasiswa tahun pertama cukup tinggi.Mereka pindah ke politeknik yang hanya butuh satu tahun kuliah. Yang lebih mengejutkan saya adalah saat memindahkan anak bersekolah di tingkat SLTA di Selandia Baru.
Sekolah yang kami tuju tentu saja sekolah yang terbaik, masuk dalam 10 besar nasional dengan fasilitas dan guru yang baik. Saya menghabiskan waktu beberapa hari untuk mewawancarai lulusan sekolah itu masing-masing, ikut tour keliling sekolah, menanyakan kurikulum dan mengintip bagaimana pelajaran diajarkan.
Di luar dugaan saya,pindah sekolah ke sini pun ternyata begitu mudah. Sudah lama saya gelisah dengan metode pembelajaran di sekolah-sekolah kita yang terlalu kognitif, dengan guruguru yang merasa hebat kalau muridnya bisa dapat nilai ratarata di atas 80 (betapapun stresnya mereka) dan sebaliknya memandang rendah terhadap murid aktif, namun tak menguasai semua subjek.
Potensi anak hanya dilihat dari nilai, yang merupakan cerminan kemampuan mengopi isi buku dan catatan. Entah di mana keguruan itu muncul kalau sekolah tak mengajarkan critical thinking. Kita mengkritik lulusan yang biasa membebek, tapi tak berhenti menciptakan bebek-bebek dogmatik.
Kalau lulusannya mudah diterima di sekolah yang baik di luar negeri,mungkin guruguru kita akan menganggap sekolahnya begitu bagus. Mohon maaf, ternyata tidak demikian. Jangankan dibaca, diminta transkrip nilainya pun tidak. Maka jangan heran, anak dari daerah terpencil pun di Indonesia, bisa dengan mudah diterima di sekolah yang baik di luar negeri.
Bahkan tanpa tes. Apa yang membuat demikian? ”Undang-undang menjamin semua orang punya hak yang sama untuk belajar,” ujar seorang guru di Selandia Baru. Lantas, bukankah kualitas lulusan ditentukan input-nya? ”Itu ada benarnya, tapi bukan segala-galanya,” ujar putra sulung saya yang kuliah di Auckland University tahun ketiga.
Maksudnya,tes masuk tetap ada,tetapi hanya dipakai untuk penempatan dan kualifikasi. Di tingkat SLTA, mereka hanya diwajibkan mengambil dua mata pelajaran wajib (compulsory) yaitu Matematika dan Bahasa Inggris. Pada dua mata pelajaran ini pun mereka punya tiga kategori: akselerasi, rata-rata, dan yang masih butuh bimbingan.
Sekolah dilarang hanya menerima anakanak bernilai akademik tinggi karena dapat menimbulkan guncangan karakter pada masa depan anak, khususnya sifat-sifat superioritas, arogansi, dan kurang empati. Mereka hanya super di kedua kelas itu, di kelas lain mereka berbaur.
Dan belum tentu superior di kelas lain karena pengajaran tidak hanya diberikan secara kognitif. Selebihnya, hanya ada empat mata pelajaran pilihan lain yang disesuaikan dengan tujuan masa depan masingmasing. Bagi mereka yang bercita- cita menjadi dokter, biologi dan ilmu kimia wajib dikuasai.
Bagi yang akan menjadi insinyur wajib menguasai fisika dan kimia. Sedangkan bagi yang ingin menjadi ekonom wajib mendalami accounting, statistik,dan ekonomi. Anak-anak yang ingin menjadi ekonom tak perlu belajar biologi dan fisika. Beda benar dengan anak-anak kita yang harus mengambil 16 mata pelajaran di tingkat SLTA di sini, dan semuanya diwajibkan lulus di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Bayangkan, bukankah citacita pembuat kurikulum itu orangnya hebat sekali? Mungkin dia manusia super.Seorang lulusan SLTA tahun pertama harus menguasai empat bidang sains (biologi,ilmu kimia, fisika, dan matematika), lalu tiga bahasa (Bahasa Indonesia, Inggris, dan satu bahasa lain), ditambah PPKN, sejarah, sosiologi, ekonomi, agama, geografi, kesenian, olahraga, dan komputer.
Hebat sekali bukan? Tidak mengherankan kalau sekolah menjadi sangat menakutkan, stressful, banyak korban kesurupan, terbiasa mencontek, dan sebagainya. Harus diakui kurikulum SLTA kita sangat berat. Seperti kurikulum program S-1 20 tahun lalu yang sejajar dengan program S-1 yang digabung hingga S-3 di Amerika.
Setelah direformasi, kini anak-anak kita bisa lulus sarjana tiga tahun. Padahal dulu butuh lima tahun. Dulu program doktor menyelesaikan di atas 100 SKS, sehingga hampir tak ada yang lulus. Kini seseorang bisa lulus doktor dalam tiga tahun. Anda bisa saja mengatakan, dulu kita juga demikian, tapi tak ada masalah kok!
Di mana masalahnya? Masalahnya, saat ini banyak hal telah berubah. Teknologi telah mengubah banyak hal, anakanak kita dikepung informasi yang lebih bersifat pendalaman dan banyak pilihan, tapi datang dengan lebih menyenangkan. Belajar bukan hanya dari guru, melainkan dari segala resources.
Ilmu belajar menjadi lebih penting dari apa yang dipelajari itu sendiri,sehingga diperlukan lebih dari seorang pengajar, yaitu pendidik. Guru tak bisa lagi memberikan semua isi buku untuk dihafalkan, tetapi guru dituntut memberikan bagaimana hidup tanpa guru, lifelong learning.
Saya saksikan metode belajar telah jauh berubah. Seorang guru di West Lake Boys School di Auckland mengatakan, ”Kami sudah meninggalkan old ways teaching sejak 10 tahun lalu. Maka itu, sekolah sekarang harus memberikan lebih banyak pilihan daripada paksaan. Percuma memberi banyak pengetahuan kalau tak bisa dikunyah. Guru kami ubah,metode diperbarui,fasilitas baru dibangun,” ujar seorang guru.
Masih banyak yang ingin saya diskusikan,tapi sampai di sini ada baiknya kita berefleksi sejenak. Untuk apa kita menciptakan sekolah dan untuk apa kita bersekolah? Mudahmudahan kita bisa mendiskusikan lebih dalam minggu depan dan semoga anak-anak kita mendapatkan masa depan yang lebih baik.
RHENALD KASALI Ketua Program MM UI
Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/411134/http://purwo.com/2011/08/13/sekolah-untuk-apa.html

24 Mei 2013

TITIK BEKAM DIABET

Titik Bekam Diabetes (Kencing Manis) – Dalam dunia medis, penyakit diabetes atau kencing manis tidak bisa disembuhkan, alias cuma bisa di pertahankan agar tidak kronis. Sedang dalam Islam ada hadits ”Setiap kali Allah menurunkan penyakit, Allah pasti menurunkan penyembuhnya. Hanya ada orang yang mengetahuinya dan ada yang tidak mengetahuinya.”(Abu Daud dan At-Tirmidzi). Jadi kalau dokter bilang diabet tidak bisa disembuhkan adalah suatu kebodohan atau ketidaktahuan saja. Saya sendiri, yang terjun ke dunia pengobatan Islam mencoba mengumpulkan data-data orang yang sembuh dari diabet “tanpa minum obat”. Dan alhamdulillah saya menemui 5 orang.
Ada seorang penerbit buku, yang mengindap diabates, gula darah (glukosa) 500 mg/dl, dia bilang sembuh hanya dengan bekam. Jadi dia bekam badannya sendiri, tanpa mengerti titik bekam diabetes, kini diabet nya normal, gula darah normal, mungkin yang menjadi beda adalah cuma dia agak sering haus saja. Lalu “titik bekam untuk diabetes dimana ?”. Disini akan saya share titik-titik bekam diabetes yang umum dipakai, saya ambil dari referensi beberapa dokter aktifis bekam. Inti dari pengobatan diabetes dengan bekam adalah sebelumnya anda harus meyakinkan bahwa tanpa obat diabetes bisa sembuh, cukup dengan terapi bekam, jinten hitam dan semangat jiwa, olah raga, menjaga pola makan, tidak konsumsi gula putih atau gula pasir, ini sangat membantu. Ada pasien saya yang gula darahnya 350 mg/dl, 1x terapi bekam, minum jinten hitam, olah raga, menjaga makan, 2 minggu setelah terapi bekam, gula darahnya menjadi 126 mg/dl. Cukup cepat bukan ?
Titik-Titik Bekam untuk Diabetes :
  1. Titik Kepala (Ummu Mughits) adalah titik 2/3 bagian kepala dari depan. Menurut dr. Al jufrie bahwa titik bekam kepala ini akan memperbaiki sel pangkreas yang rusak. Karena pada umumnya orang diabetes mempunyai ganguan tidak bisa memprosuksi insulin, zat yang mengubah glukosa menjadi tenaga. Untuk bekam kepala, kebanyakan harus di botak (potong rambut), maka bertahun-tahun saya berusaha membuat “alat bekam kepala tanpa cukur” dan akhirnya saya temukan mesin bekam, mesin vacum bekam. Alat ini cocok untuk membekam kepala, kaki dan area sulit. Alat ini dilengkapi dengan pengukur tekanan sedot, sehingga tekanan hisap bisa disesuaikan. Berikut gambar titik bekam diabates kepala :
  2. Titik Bekam Kahil (pundak), Katifain (kiri-kanan pundak) dan Ginjal (ad Dohru). Fungsi nya adalah membuang toksin atau darah rusak yang ada disekitar organ tersebut. Misal daerah tengkuk (Titik Kaahil) berbentuk aneh : Hypochromasia, Burr, Target, Crenated, Spherocytes, Poicilocytes, Shistocytes, Teardropcelles, Acanthocytes. Jadi titik bekam sunnah Nabi adalah yang terbaik, karena disitu letah sungai-sungai darah, tempat pertemuan aliran darah. Jadi banyak darah yang dihasilkan. Berikut ini gambar titik untuk diabetes di daerah punggung :
  3. Titik belakang lutut, bisa bawah lutut atau atas lutut. Titik ini adalah titik sunnah Nabi juga. Kadar gula tinggi biasanya menyerang daerah kaki, maka titik ini mewakili titik pengambilan darah kotor di kaki. Titik kaki ini adalah titik potensi penyumbatan pada orang penderita diabetes. Berikut gambar titik bekam untuk diabetes bagian kaki :
Demikian posting tentang “titik-titik bekam untuk diabetes”. Selain terapi bekam, usahakan pasien konsumsi herbal yang berwarna hitam (kaya zink) yang fungsi dari zink adalah untuk perbaikan sel pankreas. Untuk membantu bekam diabetes, baik proses bekam kepala, atau kaki gunakanlah mesin bekam, mesin vacum bekam (bekam kepala tanpa potong rambut) agar proses bekam menjadi lebih mudah. Jika pasien mau menjaga makan dan cukup makan yang alami, maksimal 7 bulan pasien dapat sembuh dari diabates.http://www.alatbekam.net/titik-bekam-diabetes-kencing-manis/

22 Mei 2013

AGAR KERJA PANGKREAS TETAP OKE Dr.Wadda’ A. Umar

Pankreas adalah sebuah kelenjar yang sangat penting bagi tubuh. Namun ia tidak sepopuler liver, jantung atau ginjal. Ia jarang disebut karena memang jarang menimbulkan masalah penyakit dibanding dengan organ tubuh lain. Hanya disebut sesekali saja, meski sesungguhnya pankreas mempunyai peran yang tidak kecil. Setidaknya untuk fungsi pencernaan. Pankreas, disebut kelenjar ludah perut adalah kelenjar dari sebuah sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama.
Yang pertama, menghasilkan beberapa hormon penting seperti hormon insulin yang dihasilkan sel beta, hormon GHS yang dihasilkan sel epsilon, dan hormon GHIH yang dihasilkan sel delta.
Fungsi yang kedua menghasilkan enzim pencernaan. Enzim yang diproduksi ini berfungsi membantu pencernaan makanan yang kita konsumsi. Ada enzim pemecah karbohidrat, pemecah lemak, dan pemecah protein. Dengan demikian laju metabolisme apa saja makanan yang kita makan, akan lancar prosesnya berkat kehadiran enzim-enzim pankreas. Enzim yang diproduksi dialirkan melalui saluran ke dalam usus dua belas jari. Setelah makanan digiling dan dicampur dengan asam lambung, proses selanjutnya berlangsung di dalam usus duabelas jari sebagai kelanjutan dari lambung sebelum masuk ke usus halus, tempat sebagian besar sari makanan yang sudah diolah menjadi zat gizi yang bisa diserap oleh usus memasuki aliran darah.
Nah, dari fungsi-fungsi pakreas tersebut, yang paling sering disebut-sebut adalah fungsinya yang mengeluarkan hormon insulin, dimana bila fungsi ini terganggu dapat menyebabkan timbulnya kencing manis.
Bila pankreas rusak
Sebenarnya, penyakit atau kerusakan pada pankreas tidak hanya menyebabkan kencing manis saja seperti yang sudah dipahami saat ini. Sebab, setiap terjadi gangguan pada pankreas, apa pun bentuk dan penyebabnya, yang akan muncul tentu gangguan fungsi. Oleh karena fungsi pankreas memproduksi hormon insulin dan enzim perut, maka, gejala dan keluhan yang muncul pun tidak hanya seputar gangguan insulin. Tetapi juga gangguan enzim.
Dari sekian jenis penyakit yang merusak pankreas, paling sering adalah meradangnya kelenjar pankreas. Penyebab peradangan pankreas tidak selalu jelas. Bisa muncul akibat komplikasi virus gondong (mumps, parotitis), gangguan batu empedu, jejas (trauma) sehabis pembedahan perut, pada orang-orang kadar lemak darahnya tinggi (hyperlipidemia), pada orang yang kelenjar anak gondoknya terlalu aktif (hyperparathyroidism), pemakai obat-obat keras dalam jangka waktu lama, serta pada peminum alkohol.
` Bila pankreas rusak, maka mula-mula akan mengenai bagian kelenjar yang memproduksi insulin. Akibatnya, produksi insulin menurun, lalu munculah penyakit kencing manis atau diabetes. Tetapi diabetes ini bukanlah diabetes sejati, melainkan diabetes akibat adanya gangguan pankreas yang biasanya hanya terjadi sementara waktu saja. Karena yang terserang adalah orang yang sesungguhnya tidak berisiko diabetes, maka bila pankreasnya sudah membaik, diabetesnya akan normal kembali.
Kerusakan pankreas selain menyebabkan gangguan insulin, sekaligus bisa menyebabkan gangguan fungsi enzim. Oleh karena salah satu enzim pankreas bersifat menghancurkan protein, maka dengan adanya kerusakan di pankreas, menyebabkan enzim yang tumpah akan merusak jaringan di sekitar rongga perut seperti mengenai selubung rongga perut, lempeng penggantung usus, ginjal, dan limpa. Selain itu, enzim tadi bisa menyebabkan perlukaan pada pembuluh darah, pembentukan kista, pernanahan, dan kematian jaringan.
Pankreas dan diabetes
Diabetes Mellitus (DM), atau penyakit kencing manis, demikian nama lengkap penyakit ini. Tapi, sering disingkat diabetes saja. DM sebenarnya merupakan penyakit akibat gangguan metabolisme. Pada saat metabolisme tubuh dalam kondisi normal, suplai karbohidrat ke dalam tubuh akan langsung diubah menjadi glukosa atau sering disebut sebagai gula. Pada saat yang bersamaan, pankreas juga memproduksi hormon insulin yang kemudian masuk ke dalam aliran darah agar glukosa dapat diubah menjadi energi yang dibutuhkan oleh setiap sel di seluruh bagian tubuh. Bila insulin “mogok’ , maka glukosa atau gula tadi tidak bisa diubah menjadi energi. Akibatnya gula akan menumpuk dalam darah, urin, dan bagian tubuh lainnya. Sehingga tubuh penuh dengan gula, yang disebut kencing manis.
Penyebab tersering dari “mogoknya” pankreas adalah penyusutan sel akibat masalah genetik (keturunan), dan peradangan yang disebabkan oleh serangan virus ke pankreas, khususnya yang menyerang Pulau Langerhans, sehingga pankreas tidak bekerja dengan baik. Pada pasien DM ini, ia memerlukan insulin sepanjang hidupnya. Dalam istilah medis disebut DM tipe I. Umumnya DM tipe I ini muncul pertama ketika penderita masih berusia dibawah 30 tahun.
Penyebab kedua adalah metabolisme yang melambat akibat usia yang mulai tua. Pada kondisi ini pankreas memproduksi insulin dalam jumlah cukup tapi tubuh tidak meresponnya dengan baik. Akibatnya, glukosa tetap saja menumpuk di dalam darah dan urine. Kondisi ini disebut DM tipe II, Biasanya meyerang orang-orang setengah baya atau tua, dimana gaya hidupnya kurang gerak dan banyak makan makanan tinggi kalori serta lemak tapi kurang serat.
Menjaga pankreas
Agar pankreas tetap berfungsi dengan baik, tentu saja faktor-faktor yang bisa mengganggu atau merusak pankreas harus dicegah. Atau bila sudah masuk dalam tubuh harus dibuang(diobati). Bila ada batu di empedu, maka batu empedunya harus diambil, bila lemak darahnya banyak harus diturunkan, bila ada gangguan kelenjar anak gondok harus diatasi, serta bila ada infeksi segera diobati.
Bila penyebabnya obat-obatan seperti golongan thiazide (yang dipakai untuk pengobatan darah tinggi), kortikosteroid, sulfasalazine, maka obat-obat jenis ini perlu disingkirkan agar tidak berulang menimbulkan kekambuhan. Kebiasaan minum alkohol pun perlu dihentikan.
Untuk mencegah agar pankreas tidak rusak, maka perlu menjalani pola hidup sehat, mengontrol kadar lemak dalam darah, menjaga makanan dari bahan makanan tambahan berbahaya dan makanan yang tidak sehat, serta hati-hati dalam meminum obat.. Bekam secara rutin di titik Ginjal atau Tri Energizer sangat bermanfaat. Bisa juga memakai titik general Kahil.http://tabloidbekam.wordpress.com/2012/04/20/agar-kerja-pangkreas-tetap-oke-dr-wadda-a-umar/