Selamat datang diblog sederhana ini, tempat berbagi, saling bertukar informasi dan peluang usaha..semoga bermanfaat

22 Desember 2011

Abdullah bin Rawahah tetap Berpuasa Ketika Berjihad

oleh Aid Abdullah al-Qarni
Ibnul Qayyim dalam bukunya yag berjudul Thariiqatul Hijratain mengatakan sebagai berikuti: "Sebagian dari mereka ada yang datang, lalu ia diberi taufiq untuk mengerjakan suatu amal ibadah, hingga layak untuk memasuki pintunya".
Adapun dengan orang-orang yang sempurna, maka mereka mengambil dari setiap ghanimah suatu bagiannya. Oleh karena itu, anda akan menjumpainya ahl dalam shalat bersama dengan ahli shalat, ahli dalam dzikir bersama dengan ahli dzikir, dan ahli dalam bershadaqah bersama dengan ahli shadaqah. Yang demikian itu merupakan karunia dari Allah yang diberikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah mempunyai karunia yang besar.
Abu Bakar ra termasuk orang yang paling banyak ibadanya kepada Alalh, karena sangat takut dan merasa selalu berada di bawah pengawasan-Nya. Dia shalat, puasa, berjihad, bersikap adil, membelanjakan hartanya di jalan Allah, serta memelihara waktu-waktunya dan mencurahkan waktu, air mata, dan darah untuk melayani kalimat: "laa illaaha illalloh" dan demi meninggikannya. Oleh karena itulah, dia termasuk orang yang paling terdahulu dengan amal ini.
Rasulullah shallahu alaihi wassalam bersabda: "Maukah kutunjukkan kepadamu pintu-pintu kebikan?" Beliau mengenal berbagai macam karakter manusia, potensi, dan batas kekuatan mereka.
Seorang lelaki datang kepadanya, lalu berkata, "Wahai Rasulullah, tunjukilah aku suatu amal", atau "Wahai Rasulullah, perintahkanlah kepadaku suatu amal", lalu beliau memesankan suatu amalan kepadanya.
Seorang yang lemah lagi bertubuh kurus datang kepadanya, lalu berkata, "Wahai Rasulullah tunjukkilah aku suatu amalan," maka beliau bersabda:
"Hendaknyalah bibirmu tetap basah karena berdzikir kepada Allah."(HR. Tirmidzi)
Seandainya Rasul shallahu alaihi wassalam memerintahkan kepadanya untuk puasa atau berjihad, tentulah dia tidak akan mampu mengerjakannya.
Seorang lelaki datang kepada beliau meminta restu untuk berjihad, yaitu jihad sunnah, bukan jihad wajib, maka Rasulullah shallahu alaihi wassalam, bertanya, "Apakah kamu masih punya dua orang tua?". Lelaki itu menjawab, "Masih!". Rasulullah SAW bersabda:
"Berbaktilah kamu kepada keduanya!". (HR. Tirmidzi)
Lelaki lain datang kepadanya dan berkata: "Tunjukkanlah aku suatu amal". Rasulullah SAW menjawab: "Kerjankanlah puasa, karena sesungguhnya puasa adalah amal yang tiada taranya". (HR. Ibnu Hibban)
Yang lain lagi datang, lalu berkata: "Tunjukkanlah aku suatu amal yang menyami jihad". Rasulullah shallahu alaihi wassalam, "Aku tidak menemukan (persamaannya)". (HR. Bukhari)
Nabi shallahu alaihi wassalam bersabda: "Maukah kutunjukkan kepadamu pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah tameng".
Puasa ini adalah suatu yang menakjubkan. Ia adalah untuk mendidik rohani. Di dalamnya terkandung berbagai manfaat dan faidah yang hanya diketahui oleh Allah Ta'ala.
Oleh karna itu, saya pesankan kepada anda da juga kepada diri saya sendiri untuk menggunakan kesempatanyang luang guan memperbanyak puasa sunnah, seperti puasa hari 'Asyura yang dilakukan pada tanggal 10 bulan Muharram dan disunnahkan melakukan puasa sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya.
Melakukan puasa pada hari tersebut disunnahkan sebagaimana yang disebutkan dalam hadist shahih bahwa Rasullah shallahu alaihi wassalam pernah bersabda: "Aku memohon perhitungan kepda Allah semoga puasa hari itu dapat menghapuskan dosa tahun tahun sebelumnya". (HR. Muslim)
Setahun penuh lagi lengkap semuadosa yang dilakukan padanya dihapuskan oleh Allah Ta'ala berkat melakukan puasa pada hari 'Asyura ini. Disebutkan bahwa para shahabat ra adalah orang yang paling banyak melakukan puasa.
Dalam medan peperangan terkdang seorang muslim memberikan dispensasi kepada dirinya sendiri, karena ia sedang bertempur adu pedang dan adu tombakdengan musuh. Lalu ia mengatakan: "Mengapa aku musti puasa! Sebaiknya aku makan saja agar tubuhku kuat menghadapi peperangan".
Akan tetapi, dijumpai di kalangan sebagian shahabat yang tetap puasa, meskipun pedang musuh mengancam kepalanya, seperti Abdullah Ibnu Rawahah ra. Seorang penyair dan seorang jagoan yang masih muda lagi pemberani.
Dia merelakan dirinya sebagai tumbal di jalan Allah, dan Allah menerima pengorbanannya itu dengan menerima yang baik dan memang Allah Ta'ala menerima kebenaran orang-orang yang benar.
Dalam perang Mu'tah dia puasa, padahal dia berperan sebagai penglima pasukan. Dia memegang tampuk kepemimpinan yang ketiga sesudah Zaid ibn Haritzah ra dan Ja'fa ibnu Abu Thalib ra. Ketika Rasul shalahu alaihi wassalam mengirim pasukan kaum muslimin, seluruhnya berjumlah 3.000 personil, sedang jumlah pasukan musuh sebagaimana disebutkan salah seorang ahli sejarah kurang ada 180.000 personil.
Kedua belah fihak berhadapan. Ketka para shahabat melihat jumlah pasukan musuh yang amat besar yang datang bagaikan gunung, sebagiannya mengiringi sebagian yang lain bagaikan gelombang air bah. Mereka harus menghadapi 180.000 pasukan, setiap divisi yang berjumlah 1.000 orang mempunyai komandannya sendiri dan setiap divisi telah mengetahui tugasnya bahwa mereka bermaksud untuk menjajah Jazirah Arab, mengalahkan pasukan Islam, dan menghentikan dakwah Nabi shalallahu alaihi wassalam.
Abdullah ibnu Rawahah yang puasa lagi berjihad itu mengatakan: "Hai manusia, sesungguhnya kita keluar untuk salah satu diantara dua kebaikan, yaitu gugur di jalan Allah dan mati syahid atau beroleh kemenangan dan kejayaan bagi Islam. Demi Tuhan ang jiwa Abdullah ibnu Rawwahah berada dalam genggaman kekuasaan-Nya, aku tidak mau pulang sebelum mati syahid atau Islam beroleh kemenangan".
Selanjutnya, ia mengambil sarung pedangnya dan mematahkannya dengan lututnya. Sikap ini menurut tradisi orang-orang Arab adalah sangat berbahaya atau siap mati. Zaib ibnu Haritzah maju sebagai panglima, lalu gugur, kemudian digantikan oleh Ja'far dan ia pun gugur pula. Selanjutnya, datang giliran Abdullah ibn Rawwahah untuk memegang panji, yait panji "laa ilaaha illallah", bertepatan dengan mendekatnya saat mentari tenggelam yang sinarnya mulai menguning, sedang Abdullah ibnu Rawwahah dalam keadaan puasa. Dia tidak merasakan adanya ludah di mulutnya karena kekeringan, sedang dia masih berada diatas kudanya.
Ketika ia dipanggil, langsung menjawab: "Ya!". Manakala mereka berkata bahwa Ja'far telah gugur, maka ia segera maju menggantikan perannya. Ia berkata: "Berikanlah kepadaku suatu makanan untuk menguatkan tubuhku, karena sesungguhnya hari ini aku sedang berpuasa". Mereka pun memberinya sepotong daging dan ia langsung mengambilnya untuk dimakan. Ketika hendak menguyahnya, ternyata ia tidak merasakan apa pun dari makanan itu mengingat para shahabat banyak yang mati kepala mereka banyak dibabat dari atas kuda. Dia meliaht anak paman Rasulullah, Ja'far, ditebas dan dibunuh dihadapannya, dan dia melihat Zaid ibn Haritzah dibunuh dan ditebas.
Ia mengambil pedangnya dan mengucapkan bait-bait syair berikut:
"Aku bersumpah, wahai diriku, engkau harus turun tangan atau engkau akan dikalahkan, jika orang-orang telah bersumpah, dan telah menencangkan tali kendali kudanya, mengapa kulihat engkau tidak suka kepada Surga, padahal tiada lain engkau hanyalah berasal dari nufthfah yang hina".
Selanjutnya, Abdullah ibnu Rawwahah ra memacu kudanya mamsuki barisan musuh dan bertempur dengan sengitnya, hingga akhirnya dia gugur bersamaan dengan tenggelamnya matahari, sedang Rasulullah shallahu alaihi wassalam mengikuti jalannya pertempuran dari Madinah.
Pertempuran berlangsung di bumi Amman (Yordania), tetapi Allah membuka hijab bagi Nabi Shallahu alaihi wassalam, sehingga beliau shallahu alaihi wassalam dapat melihat pasukan kaum muslim, jalannya peperangan, dan kekuatan mereka. Orang-orang pun berkumpul, sedang beliau shallahu alaihi wassalam menangis di atas mimbarnya dengan suara tangisan yang disembunyikan seraya bersabda:
"Sesungguhnya telah berlalu dihadapanku tiga buah dipan (katil), sedang pada dipan Abdullah ibnu Rawwahah terdapat suara gemuruh dan sesungguhnya mereka masuk Surga semuanya. Semoga Alah meridhai mereka dan membuat mereka puas". (HR. Thabrani)
Wallahu'alam.

sumber: eramuslim

2 Desember 2011

Belajar Kesederhanaan dari Kiai Rasimin

Belajar Kesederhanaan dari Kiai Rasimin

Senin, 28 November 2011 07:40 WIB
Oleh Prof Dr KH Ali Mustafa Yaqub MA


Kiai Ahmad Muhammad Rasimin tinggal di Kampung Jaha, empat kilometer selatan Anyer. Beliau memimpin pesantren salaf. Kehidupannya sangat sederhana. Rumahnya tidak lebih indah dari bilik-bilik para santri. Tak terlihat ada kendaraan bermotor di rumahnya, apalagi mobil.

Para santrinya tinggal di gubuk-gubuk bambu. Antara santri laki-laki dan perempuan dipisahkan oleh sebuah sungai kecil. Para santri laki-laki mandi di kolam yang dialiri oleh sungai tadi, sedangkan para santri perempuan mandi di kamar mandi milik masjid kampung.

Beberapa tahun silam, saya diminta berkhotbah di masjid kampung itu. Setelah itu, kami makan siang di rumah Kiai Rasimin. Sebelum berkhotbah, saya diminta untuk berceramah selama 20 menit dengan menggunakan pengeras suara. Kemudian, saat berkhotbah, saya diminta untuk membaca teks khotbah yang hanya berbahasa Arab dan pengeras suara dimatikan. Teks khotbah kami baca kurang lebih lima menit, sesudah itu kami melaksanakan shalat Jumat.

Kiai Rasimin sangat tawadu. Suatu hari, beliau diminta oleh wali kota Cilegon untuk menunaikan ibadah haji karena belum berhaji. Waktu itu, biaya untuk beribadah haji sebesar tujuh juta rupiah. Namun, tawaran itu ditolak dengan alasan beliau belum wajib berhaji karena belum mampu.

Beliau memberikan solusi agar uang untuk berhaji itu digunakan untuk membangun jembatan yang menghubungkan antara kampung bagian timur dan barat. Sehingga, manfaatnya lebih besar dan pahalanya akan terus melimpah karena ekonomi kampung itu menjadi semarak. Sedangkan jika berhaji untuk beliau, pahalanya kecil. Saran itu pun diterima oleh wali kota Cilegon.

Ketika berkunjung ke Kampung Jaha beberapa waktu lalu, jembatan itu sudah lama dibangun. Dan, Kiai Rasimin masih tetap belum berhaji. Kami sungguh sangat mengagumi sikap dan perilaku Kiai Rasimin. Beliau lebih mendahulukan kepentingan umat daripada kepentingannya sendiri. Barangkali perilaku di negeri kita yang seperti Kiai Rasimin ini jarang dijumpai. Kebanyakan oknumoknum kiai di Indonesia justru bersikap sebaliknya, mereka merengekrengek kepada penguasa untuk dapat diberangkatkan ke Makkah.

Beberapa tahun lalu, saat diselenggarakannya Seminar Zakat di Padang, Sekretaris Dewan Fatwa Suriah, Prof Dr Ala al-Din al-Za'tari, menceritakan kehidupan seorang syekh. Suatu hari, syekh ini kedatangan tamu yang bermaksud meminta restu untuk berhaji yang kedua kali. Syekh memberikan saran agar biaya berhaji kedua itu digunakan untuk membantu anak yatim. Sang tamu pun menuruti nasihatnya.

Tahun berikutnya, sang tamu datang lagi, dan syekh memberikan saran agar keinginannya untuk berhaji yang kedua diberikan untuk membantu janda-janda miskin di kampungnya. Ia pun kembali ke kampungnya dan menyerahkan uangnya untuk janda-janda miskin, sebagaimana saran syekh.

Setahun kemudian, sang tamu datang lagi dan menyampaikan keinginan yang sama untuk berhaji. Lagi-lagi, syekh ini memberikan saran agar uangnya diberikan kepada orang fakir yang tak punya rumah di kampungnya. Karena menurut syekh, membantu orang yang membutuhkan (miskin), jauh lebih bermanfaat dibandingkan berhaji berulang-ulang.
Tulisan ini dimuat di Republika cetak dengan judul Kesederhanaan Kiai Rasimin

18 Oktober 2011

Agar Ayam Tak Tercekik di Lumbung Padi

Cap “listrik mati di lumbung energi” sudah lama melekat di lima provinsi ini:?Riau, Sumsel, Kalsel, Kalteng, dan Kaltim. Lebih 15 tahun krisis listrik melanda mereka. Padahal, batu bara dari lima provinsi itulah yang membuat kota-kota besar dunia, seperti Singapura dan Hongkong, terang benderang.
Yang seperti itu tentu tidak boleh berlanjut lebih lama lagi. Akhir tahun ini Sumsel sudah bisa men-delete cap negatif itu. Bulan lalu unit 1 PLTU batu bara di dekat Prabumulih sudah menghasilkan listrik 115 mw. Bulan depan unit 2-nya menyusul beroperasi.?
Belum lagi yang bertenaga gas. Dalam tiga bulan ke depan Sumsel akan dapat tambahan 200 mw dari gas setempat. Dalam tahun ini secara total Sumsel dapat tambahan hampir 500 mw. Maka, mulai Januari nanti, cap “listrik mati di lumbung energi” mesti sudah berubah menjadi “si lumbung energi mulai berbagi rezeki”. Maksudnya, Sumsel akan membagi kelebihan listriknya ke Riau dan Bengkulu melalui transmisi Pagar Alam-Kiliranjau-Payakumbuh-Pekanbaru.
Bersamaan dengan itu, pembangunan gardu induk baru di Baturaja juga sudah selesai. Keluhan masyarakat di wilayah Komering hilir dan hulu akan teratasi. Maka, untuk Sumsel, praktis tinggal wilayah sekitar Sungai Lilin yang masih menderita. Memang sudah ada rencana pembangunan gardu induk yang sangat besar di situ, tapi memerlukan waktu dua tahun. Sambil menunggu proyek itu selesai, tiga kecamatan di sekitar Sungai Lilin akan diperkuat dulu dengan pembangkit diesel.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin memang sangat agresif dalam membantu PLN mencari jalan keluar untuk mengakhiri krisis listrik di wilayahnya. Beda dengan gubernur Sumut, yang untuk mengeluarkan izin PLTA Asahan-3 saja sulitnya bukan main. Sampai sekarang pun, izin untuk membangun pembangkit besar yang ramah lingkungan itu belum keluar. Padahal, sudah lebih satu tahun izin itu diminta. Padahal, Sumut sangat memerlukan listrik.
Bagaimana dengan Riau? Itulah lumbung energi yang sangat fakir energi. Provinsi tersebut termasuk yang rasio elektrifikasinya kurang dari 50 persen. Untung, Riau punya gubernur seperti Rusli Zainal, yang terus mengobrak-ngobrak PLN sambil memberikan pemikiran jalan keluar.
Listrik untuk Pekanbaru kini memang sudah cukup. Tapi, mencukupinya dengan cara yang sangat mahal. Sedangkan kabupaten-kabupaten kaya, seperti Palalawan, Indragiri Hulu (Rengat), Indragiri Hilir (Tembilahan), Kepulauan Meranti (Selatpanjang), Siak (Siak Indrapura), dan Rokan Hilir (Bagan Siapi-api), baru sekarang ini mendapat gambaran yang lebih jelas.
Setelah keliling Bagan Siapi-api, Rabu lalu saya kembali ke Riau. Keliling ke kabupaten-kabupaten itu. Kali ini harus melakukan perjalanan 18 jam. Tujuh jam di antaranya melalui sungai dan selat. Dari perjalanan tersebut saya baru tahu bahwa ada perkebunan kelapa hibrida yang sangat besar di pantai timur Riau. Di situ pula terlihat dua pabrik kelapa yang sangat besar. Itulah pabrik yang menghasilkan santan Kara, yang pasarnya meluas ke seluruh dunia.
Di kawasan itu pula banyak tumbuh “kota baru” dengan bangunan-bangunan bertingkat lima yang padat. Penduduknya bukan manusia, melainkan burung-burung walet. Kabupaten-kabupaten yang saya lihat itu, APBD-nya melebihi Rp 1 triliun, tapi listriknya sangat duafa. Di mana-mana bupatinya membangun kota baru, gedung-gedung baru, jembatan baru, dan masjid-masjid baru. Juga membangun jalan-jalan kembar baru. Lengkap dengan tiang-tiang listrik yang berjajar indah, tapi tidak pernah menyala lampunya.
Bahkan, seperti di kota baru Kerinci, banyak tiang listrik yang lampunya sudah hilang. Kabelnya juga sudah dicuri orang. Jaringan listrik yang tidak bersetrum memang menjadi sasaran empuk pencuri.Untuk mengatasi kelistrikan di Kerinci dan Rengat, kami berhasil mendapatkan “lima sendok” gas dari jaringan pipa besar yang mengalirkan gas dari Riau ke Singapura. Meski hanya lima sendok (5 bbtud), tetaplah harus disyukuri. Kami bisa membangun PLTG 25 mw di Sorek, kota kecil antara Kerinci dan Rengat.
Tiga bulan lagi pembangunan tersebut selesai. Bupati baru Rengat, Yopi Arianto yang baru berumur 24 tahun, senang bukan main. Dia menjemput saya di lokasi proyek itu dengan berbinar-binar. Janji kampanyenya dalam pilkada lalu segera terpenuhi. Dalam perjalanan ke Rengat “saya yang menjadi sopir” sang bupati menceritakan betapa fakir dan miskinnya Rengat di bidang listrik.
Cara Rengat itu akan kami teruskan untuk mengatasi Selatpanjang dan Siak. Kepada Bupati Selatpanjang Irwan Nasir yang menjemput saya di dermaga yang gelap, saya kemukakan perlunya ngemis gas barang lima sendok dari sumber gas yang besar di dekat pulau itu. Malam itu juga, sambil makan malam di pinggir selat, saya langsung hubungi pejabat tinggi BP Migas. Ternyata, program tersebut didukung penuh oleh BP Migas. Mendengar kabar itu, sang bupati, ketua DPRD, pimpinan-pimpinan fraksi yang ikut makan malam, semuanya bergembira.
Harapan mereka untuk membangun Selatpanjang tidak bertepuk sebelah tangan. Kota berpenduduk 150.000 jiwa tersebut memang sedang melakukan pembenahan besar-besaran. Jalan-jalan diperbaiki dan dilebarkan. Pelabuhan baru juga dibangun. Jembatan baru menuju Pulau Merbau yang akan dijadikan pusat pemerintahan disiapkan. Jembatan panjang ke arah daratan Sumatera juga dirintis. Tanah untuk bandara sudah diadakan. Instalasi penjernih air laut sudah dalam penyelesaian. Semua itu memerlukan listrik.
Kota itu jauh lebih besar daripada yang saya bayangkan. Sudah ada hotel yang sangat baik. Nama-nama jalan ditulis dengan huruf Latin dan Arab, menandakan budaya Melayu-nya sangat kental. Kelentengnya lebih dari 20 buah, menandakan masyarakat Tionghoa-nya sangat dominan.
Selatpanjang tidak memiliki sumber air minum untuk penduduknya. Air didatangkan dengan kapal atau menunggu saja air hujan. Pembangunan instalasi penjernihan air itu menjadi sangat vital. Dengan gas lima sendok tersebut, tahun depan kota yang hanya 1,5 jam perjalanan speedboat dari Singapura itu akan terang benderang.
Pukul 05.00 saya sudah menuju dermaga lagi untuk meneruskan perjalanan ke Kabupaten Siak. Itulah kabupaten yang pernah menjadi ibu kota Kerajaan Siak, yang peninggalan istana dan sekitarnya masih terawat dengan baik. Kota Siak sendiri sudah diperbarui dengan gegap gempita. Ekonominya sangat maju. Bulan lalu sudah dibuka hubungan feri langsung dari Siak ke Melaka di Malaysia.
Tata kota Siak yang baru itu sangat rapi. Di tengah kota dibiarkan ada hutan kota seluas 30 hektare. Jembatan besar yang megah dan indah dibangun untuk menyatukan dua sisi kota yang terbelah oleh Sungai Siak yang lebar itu. Jalan-jalan rayanya dibuat kembar. Lampu-lampu penerangan jalannya dibuat indah dan masif. Tapi, lampu-lampu tersebut tidak pernah menyala. Tidak ada listrik untuk menghidupkannya.
Kepada wakil bupati Siak yang menjemput saya di dermaga saya ceritakan bahwa PLN juga sedang mengemis gas barang lima sendok untuk kabupaten itu. Siak yang kaya gas tentu tidak pantas kalau gelap gulita.
Saya kembali menghubungi BP Migas. Sekali lagi, sebagaimana di Bintuni, Rengat, dan Selatpanjang, di Siak pun BP Migas mendukung. Dengan lima sendok gas itu Joko Abunaman, pimpinan PLN Riau, akan membangun pembangkit listrik 25 mw untuk Kota Siak dan sekitarnya. Bupati Siak pun, Syamsuar, terlihat sangat senang. “Sarapan dulu di sini,” katanya melalui telepon saat saya masih dalam perjalanan dari Selatpanjang. Kami pun singgah ke rumahnya untuk makan pagi. Kalau gas lima sendok itu benar-benar tersedia, tahun depan Siak sudah terang benderang. Diesel-diesel kecil di berbagai kecamatan bisa dimatikan.
Masih banyak yang akan dibangun di Riau. Kini sudah ditenderkan pengadaan pembangkit listrik 100 mw di Duri. Akhir tahun depan proyek tersebut selesai. Di luar itu masih ada proyek PLTU 2 x 110 mw, yang kini pemancangan tiang fondasinya sedang dikerjakan. Untuk PLTU yang sama besar, sedang disiapkan tanahnya di Dumai. Bahkan, untuk PLTU yang lebih besar lagi, 2 x 300 mw di Peranap, sudah selesai tendernya.
Ayam memang tidak boleh mati di lumbung padi. Kecuali, kita memang tega mencekiknya. (*)
Dahlan Iskan
CEO PLN

sumber: http://dahlaniskan.wordpress.com/2011/10/10/agar-ayam-tak-tercekik-di-lumbung-padi/

6 Oktober 2011

11 Makanan Pengontrol Gula Darah


KOMPAS.com - Pengaturan makan merupakan pilar terpenting bagi pengobatan diabetes. Penderita diabetes (diabetesi) yang bijak pasti mau belajar mengenali makanan yang menyebabkan gula darahnya tinggi dan berusaha menghindari makanan tersebut.
Pada dasarnya diabetesi bisa mengonsumsi segala makanan seperti orang lain, tetapi harus dibatasi yang mengandung gula, lemak, dan kadang-kadang makanan yang bergaram tinggi. Penting pula awasi jumlah makanan yang diasup.
Disadari atau tidak alam telah memberikan beberapa makanan luar biasa yang dapat membantu mengontrol kadar gula darah Anda. Berikut ini adalah 11 makanan yang baik untuk gula darah: 1. Labu pahit (Karela)
Jika Anda memiliki anggota keluarga menderita diabetes, sudah saatnya untuk menyiapkan karela di meja makan. Sayuran ini sangat bermanfaat dalam menurunkan tekanan darah dan kencing manis. Tetapi jangan menggabungkan makanan ini dengan obat penurun gula darah, karena bisa membuat gula darah Anda turun drastis.
2. Gandum
Cobalah untuk memasukkan lebih banyak produk gandum dalam daftar makanan Anda. Disamping mengandung banyak vitamin esensial, mineral, dan serat, gandum juga mengandung karbohidrat kompleks yang diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi. Karbohidrat kompleks diserap lebih lambat ketimbang karbohidrat sederhana, sehingga kadar gula darah tetap stabil.
3. Apel
Kandungan pektin tinggi dalam buah ini dipercaya membantu menurunkan kebutuhan insulin tubuh. Sebuah studi tahun 2005 menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi setidaknya satu apel sehari 28 persen lebih kecil menderita diabetes tipe 2 ketimbang mereka yang tidak makan apel.
4. Kacang
Serat larut yang tinggi dalam kacang tidak hanya bermanfaat untuk sistem pencernaan dan jantung, tetapi juga menyimpan gula darah setelah makan. Jika Anda mengalami resistensi insulin, hipoglikemia atau diabetes, kacang benar-benar dapat membantu Anda menyeimbangkan kadar gula darah.
5. Kayu manis
Bahan paling aktif yang terkandung dalam kayu manis adalah methylhydroxy-chalcone polimer (MHCP) yang meniru efek insulin, dan bekerja sinergis dengan insulin dalam sel. Namun penelitian sejauh ini baru melibatkan sejumlah kecil orang dan belum dieksplorasi manfaat jangka panjang dari kayu manis.
6. Ikan
Ikan (seperti salmon dan tuna) merupakan sumber yang kaya akan asam lemak omega-3 - lemak sehat yang mengurangi risiko penyakit jantung, mengurangi peradangan, dan meningkatkan resistensi insulin.
7. Cabai
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Nutrition, para peneliti Australia menemukan bahwa memasukan cabai dalam bagian rutin diet setiap hari akan membantu menurunkan gula darah setelah menyantap makan. Selain itu, cabai juga mengandung antioksidan, vitamin C dan karotenoid yang dapat membantu meningkatkan regulasi insulin.
8. Fenugreek
Fenugreek, selain mengandung banyak serat yang sangat penting bagi penderita diabetes, dapat menurunkan resistensi insulin dan mengontrol kadar glukosa darah dengan meningkatkan jumlah reseptor insulin dalam sel darah merah.
9. Brokoli
Brokoli adalah sumber terbaik dari kromium - mineral yang membantu mengatur insulin dan gula darah. Akan lebih protektif bila dimakan mentah atau dimasak sebentar.
10. Bawang putih
Bawang putih memiliki bahan-bahan aktif seperti alil propil disulfida (APDS) dan diallyldisul-phide oksida (allicin). Apabila dikombinasikan dengan flavonoid maka akan memainkan peran penting dalam menurunkan kadar glukosa. Allicin dapat digabungan dengan vitamin B1 (tiamin) untuk merangsang pankreas melepaskan insulin.
11. Kedelai
Kedelai memiliki sedikit kandungan pati tetapi jumlah serat dan protein yang tinggi dapat memberikan sebuah efek yang berharga dalam menurunkan ekskresi urin pada orang yang menderita diabetes.

13 Juni 2011

Kisah Sang Pembawa Ember dan Pembangun Pipa

Kisah klasik yg diceritakan oleh Robert Kiyosaki ini diceritakan kembali oleh Burke Hedges dalam bukunya yg berjudul The parable of  the pipeline , dan juga ada didlm buku Total pack : Rahasia sukses membangun bisnis internet oleh Hengki Ferdianto.


Meskipun dalam kisah ini cerita cukup panjang namun saya harap pembaca tidak malas untuk membacanya, karena “ Membaca buku dapat menyebabkan pintar , menguatkan jantung , membangkitkan potensi ,dan mencerdaskan janin. “


Tahun 1801 disebuah lembah di Italia ada dua orang saudara sepupu bernama Pablo dan Bruno , mereka tinggal berdampingan disebuah desa kecil di italia.
Kedua orang itu merupakan anak-anak muda yang sangat berkualitas. Mereka juga memiliki cita-cita yang tinggi. Mereka sering berkhayal bagaimana kalau suatu hari nanti mereka menjadi orang terkaya di desanya. Keduanya merupakan orang yang sangat cemerlang dan amat tekun bekerja. Yang mereka perlukan adalah kesempatan.

Pada suatu hari kesempatan itu pun datang. Kepala desa itu memutuskan untuk mempekerjakan dua orang untuk membawa air dari sungai ke sebuah penampungan air di tengah desa itu. Pekerjaan itu dipercayakan kepada Pablo dan Bruno. Keduanya masing-masing membawa dua ember dan segera menuju ke sungai. Menjelang sore hari, keduanya telah mengisi penampungan air sampai mencapai sisi-sisi permukaannya. Ketua desa menggaji mereka masing-masing berdasarkan jumlah ember air yang mereka bawa.
“Wah , ini berarti cita-cita kita terkabul .” Seru Bruno. “Saya tidak bisa percaya bahwa kita bisa mendapat rezeki sebanyak ini.”

Tapi Pablo tidak ingin yakin begitu saja. Punggungnya nyeri dan kedua telapak tangannya lecet-lecet. Itu akibat ia membawa dua buah ember yang berat. Keesokan paginya ia merasa takut saat harus pergi kerja. Karena itu, ia berpikir keras mencari akal bagaimana caranya membawa air dari sungai ke desanya.
Pablo berkata kepada Bruno: “Bruno, saya punya rencana,” kata Pablo keesokan harinya saat mereka mengambil ember-ember dan berangkat menuju ke sungai. “Daripada kita mondar-mandir membawa-bawa ember hanya untuk mendapatkan beberapa penny per hari, kenapa kita tidak sekalian saja membuat sebuah saluran dari sungai ke desa kita.”
Bruno menghentikan langkahnya seketika.”Saluran pipa! Ide dari mana itu ?” seru Bruno. “Kita ‘kan sudah mempunyai pekerjaan yang sangat bagus, Pablo. Saya bisa membawa seratus ember sehari. Dengan upah satu penny per ember,berarti penghasilan kita bisa satu dolar per hari! Saya akan menjadi orang kaya! Dan pada akhir minggu, saya bisa membeli sepatu baru.”

Pada akhir bulan saya bisa membeli seekor sapi. Dan pada akhir bulan ke enam, saya sudah bisa membangun sebuah gubuk baru. Tidak ada pekerjaan semenguntungkan ini di desa ini. Pada akhir minggu kita dapat libur. Dan setiap tahun, kita juga berhak cuti selama dua minggu dengan gaji utuh. Kita akan memiliki kehidupan yang layak! Jadi buang jauh-jauh pikiran untuk membangun saluran pipa itu.”

Tapi Pablo tidak mudah putus asa. Ia dengan sabar menerangkan tentang rencana pembuatan pipa salurannya kepada sahabatnya itu. Akhirnya Pablo memutuskan untuk bekerja paruh waktu. Ia tetap bekerja mengangkut ember-ember air. Separuh waktunya serta di akhiir Minggu dia luangkan untuk membangun saluran pipanya. Dari awal, dia sudah menyadari bahwa akan sangat sulit baginya untuk menggali saluran di tanah yang mengandung batu karang itu. Ia pun menyadari, lantaran upahnya itu berdasarkan jumlah ember yang diangkutnya, maka penghasilannya pun otomatis menurun.Dia paham benar bahwa dibutuhkan waktu satu tahun atau bahkan dua tahun, sebelum saluran pipanya bisa menghasilakan sesuatu yang berarti. Tetapi Pablo yakin akan impian dan cita-citanya. Karena itu, dia tetap giat bekerja.

 Bruno dan orang-orang desa yang lainnya mulai mengejek Pablo. Dia menyebutnya “Pablo si manusia saluran pipa.” Bruno yang berpenghasilan hampir dua kali lipat dari pada Pablo terus membangga-banggakan barang-barang baru yang telah berhasil dibelinya. Dia sudah membeli seekor keledai yang dilengkapi dengan sadel kulit yang baru. Dia memarkir keledai barunya di samping gubuk barunya yang terdiri dari dua lantai. Dia juga membeli baju-baju indah dan bisa makan mewah di kedai. Orang-orang di desa menyebutnya “Mr. Bruno”. Mereka selalu menyambutnya kalau dia mentraktir mereka minum-minum di bar dan ikut tertawa-tawa saat dia menceritakan lelucon-leluconnya.Sementara Bruno berbaring santai di hammock (jaring gantungan) di sore hari, pada akhir Minggu, Pablo terus saja menggali saluran pipanya. Pada bulan-bulan pertama, Pablo memang tidak bisa menunjukkan hasil dari usahanya. Pekerjaannya memang sangat berat. Bahkan lebih berat daripada pekerjaan Bruno, karena Pablo juga harus bekerja pada malam hari, demikian pula di akhir minggu.

Tapi Pablo selalu mengingatkan pada diri sendiri bahwa cita-cita masa depan itu   sesungguhnya dibangun berdasarkan pada perjuangan yang dilakukan hari ini. Dari hari ke hari dia terus menggali. Inci per inci. “Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit,” katanya sambil bersenandung saat dia mengayunkan cangkulnya pada tanah yang mengandung batu karang. Dari satu inci kemudian menjadi satu kaki, kemudian menjadi 10 kaki,kemudian menjadi 20 kaki, lalu 100 kaki dan seterusnya. ..
“Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian,” kata-kata itulah yang selalu dicamkan pada dirinya sendiri saat dia kembali ke gubuknya yang sederhana. Tubuhnya amat lelah setelah seharian bekerja. Dia sudah bisa memperkirakan keberhasilan yang akan dicapainya.
Caranya adalah setiap hari dia menetapkan sasaran yang akan dicapainya hari itu. Lalu dia akan berusaha keras untuk mencapainya. Dia juga selalu yakin bahwa lama kelamaan hasil yang dicapainya akan jauh lebih besar daripada perjuangan yang dilakukannya. “Fokuskan selalu pada imbalan yang akan diperoleh,” kata-kata itu senantiasa ia ulang-ulang saat dia pergi tidur. Sementara dari bar di desa itu terdengar gelak tawa mengiringinya ke alam mimpi.
“Fokuskan selalu pada imbalan yang akan diperoleh… “


KEADAAN MENJADI TERBALIK
Hari berganti bulan. Pada suatu hari, Pablo menyadari bahwa saluran pipanya sudah setengah jadi. Berarti, dia hanya perlu berjalan setengahnya dari jarak yang biasa dia tempuh untuk mengisi ember-embernya. Dan waktu yang tersisa digunakannya untuk menyelesaikan saluran pipanya. Saat-saat penyelesaian saluran pipanya pun semakin mendekat.
Saat beristirahat, Pablo menyaksikan sahabatnya Bruno yang rerus saja mengangkut ember-ember. Bahu Bruno tampak semakin lama, semakin membungkuk. Dia menyeringai kesakiran, langkahnya semakin lamban akibat kerja keras seriap hari. Bruno merasa sedih dan kecewa karena dia menyadari bahwa dia ditakdirkan untuk terus mengangkut ember-ember seriap hari sepanjang hidupnya.
Dia semakin jarang bersantai-santai di tempat tidur gantungnya. Dia lebih sering terlihat di bar. Saat pengunjung bar melihat Bruno, mereka saling berbisik, “Nah, ini dia Bruno si manusia ember,” dan mereka tersenyum geli saat beberapa orang mabuk meniru postur tubuh Bruno yang sudah membungkuk dan cara jalannya yang terseok-seok. Bruno tidak lagi suka mentrakrir minum teman-temannya atau menceritakan lagi lelucon-lelucon. Dia lebih suka duduk sendiri di sudut yang gelap ditemani botol- botol kosong disekelilingnya.
Akhirnya, saat bahagia Pablo pun tiba. Saluran pipanya sudah rampung! Orang-orang desa berkumpul saat air mulai mengalir dari saluran pipanya menuju ke penampungan air di desa. Sekarang, desa itu sudah bisa mendapat pasokan air bersih secara tetap. Bahkan orang-orang yang semula tinggal di sekeliling desa tersebut sengaja pindah ke sana. Desa itu pun kemudian terus tumbuh dan semakin makmur.


Setelah saluran pipa itu selesai Pablo tidak perlu lagi membawa-bawa ember.  Airnya akan terus mengalir baik dia sedang bekerja maupun tidak. Air itu mengalir saat dia makan dan saat dia tidur.  Air itu mengalir di akhir minggu ketika dia asyik bermain.  Semakin banyak air yang mengalir kedesa itu semakin banyak pula uang yang mengalir ke kantong Pablo.
Pablo yang tadinya terkenal dengan julukan Pablo si Manusia Saluran Pipa sekarang menjadi lebih terkenal dengan sebutan Pablo Si Manusia Ajaib. Para politisi memujinya karena mempunyai visi yang baik. Mereka bahkan memintanya untuk mencalonkan diri sebagai wali kota.
Tapi Pablo paham sekali bahwa apa yang dia capai bukanlah sebuah keajaiban. Hal ini hanyalah merupakan langkah awal dari pencapaian suatu cita-cita yang besar. Memang benar. Nyatanya Pablo mepunyai rencana yang jauh lebih besar daripada yang dia sudah laksanakan di desanya.
Pablo berencana untuk membangun saluran pipa di seluruh dunia!

Saluran pipa membuat Bruno si Manusia Ember kehilangan pekerjaannya. Pablo merasa sangat  prihatin melihat sahabatnya itu sampai harus mengemis-ngemis minuman di bar. Karena itulah Pablo berencana untuk menemui Bruno. “Bruno, saya datang ke sini untuk meminta bantuanmu.”  Bruno meluruskan bahunya yang bongkok. Matanya yang tampak kelam pun mengecil. “Jangan menghina saya, ya,” kata Bruno.  “Tidak, saya datang ke sini bukan untuk menghina kamu” kata Pablo. “Justru saya mau menawarkan peluang bisnis yang amat bagus.
Dua tahun lamanya saya bekerja untuk bisa menyelesaikan pembangunan pipa saya yang pertama. Tapi, dalam masa dua tahun tersebut saya belajar banyak hal. Saya jadi tahu alat-alat apa saja yang harus digunakan. Saya jadi lebih paham di tempat mana saja sebaiknya saya harus mencangkul dan menggali. Saya juga mengerti di mana saja sebaiknya pipa-pipa itu harus dipasang. Dan selama saya bekerja, saya juga rajin mencatat mengenai semua itu. Oleh karena itu, sekarang ini saya sudah mampu mengembangkan suatu cara yang lebih baik untuk membangun saluran-saluran pipa lainnya.
Sebetulnya, bisa saja saya membangun saluran pipa itu sendirian dalam waktu setahun. Tetapi rasanya, untuk apa saya menghabiskan waktu satu tahun hanya untuk membangun satu saluran pipa itu. Rencana saya adalah mengajari kamu dan yang lain-lainnya cara-cara membangun pipa. Nantinya kamu dan yang lain-lainnya itu mengajarkan lagi kepada orang-orang baru lainnya lagi.

Begitulah seterusnya sampai suatu saat nanti setiap desa di wilayah ini memiliki saluran pipa.  Lalu, saluran pipa ini menyebar ke setiap desa, di negara kita. Dan bahkan akhirnya, pipa-pipa ini akan ada di setiap desa di seluruh dunia!”  “Coba saja kamu renungkan,” kata Pablo melanjutkan, “Kita nantinya bisa mengutip sejumlah uang untuk setiap galon air yang dialirkan melalui saluran-saluran pipa air tersebut. Semakin banyak air yang mengalir melalui saluran-saluran pipa, semakin banyak uang yang akan masuk ke kantong kira.
Pipa yang baru saya buat ini sebenarnya bukanlah akhir dari suatu cita-cita.Justru pipa saya itu merupakan awal dari cita-cita.”
Akhirnya Bruno menyadari juga betapa besarnya potensi bisnis yang ditawarkan sahabatnya  itu. Dia tersenyum sambil mengasongkan tangannya yang lecet-lecet itu kepada sahabatnya.  Mereka berjabatan tangan kemudian berpelukan. Bagaikan dua orang sahabat lama yang sudah lama tidak berjumpa.
Peluang Usaha Saluran Pipa di Dunia Yang Didominasi Pembawa ember.
Tahun-tahun pun berlalu. Pablo dan Bruno sudah lama pensiun. Usaha saluran pipanya yang mendunia terus saja mengalirkan ratusan juta dolar setahun melalui rekening bank mereka. Ketika mereka berjalan-jalan di desa, kadang-kadang mereka melihat beberapa pemuda.  Mereka tampak sibuk mengangkut air dengan ember.


Kedua sahabat dari masa kecil tersebut lalu mengajak berbincang- bincang pemuda-pemuda tersebut. Mereka menceritakan kisah hidup mereka. Lalu, mereka pun menawarkan bantuan mereka untuk membangun saluran pipa. Tetapi, hanya sedikit saja yang mau mendengarkan nasehat mereka dan bersedia meraih peluang untuk melakukan usaha di saluran pipa ini. Sedihnya, kebanyakan para pengangkut ember tersebut langsung menolak tawaran ini.
Pablo dan Bruno juga sering sekali mendengar alasan-alasan yang mereka ungkapkan.  “Saya tidak ada waktu.”  “Teman saya bilang bahwa dia kenal orang yang berusaha untuk membangun saluran pipa tetapi ternyata gagal.”
“Cuma mereka yang lebih dahulu terjun di usaha saluran pipa ini yang akhirnya bisa sukses” “Seumur hidup saya pekerjaan saya adalah mengangkat ember. Saya ingin terus mempertahankan profesi saya itu.” “Saya tahu ada orang-orang yang akhirnya merugi gara-gara usaha saluran pipa. Saya tidak mau hal itu terjadi pada diri saya.”

Pablo dan Bruno benar-benar merasa prihatin bahwa banyak sekali orang yang tidak punya visi. Tetapi akhirnya mereka pasrah saja. Mereka sadar bahwa mereka hidup di dunia yang masih didominasi dengan mental pembawa ember tersebut. Hanya sedikit saja persentase orang-orang yang berani berambisi untuk mencapai kesuksesan melalui usaha saluran pipa.
Jadi siapakah ANDA…. ??? apakah seorang pembawa ember…. ??? ataukah seorang pembuat saluran pipa…. ??

Semoga kisah diatas dapat membangkitkan semangat anda yg lagi patah hati , patah arang ,atau patah tulang , agar menjadi orang yg tidak gampang menyerah dalam mewujudkan cita-cita yg akan anda capai..

Bangunlah Diri Anda

Tips yang harus dimiliki karyawan agar dapat mempunyai mental sebagai pebisnis
1. Personal Mastery
Rubahlah pola pikir tradisional yang menyatakan bahwa karyawan bergantung pada perusahaan. Anda harus dapat berbuat sesuatu yang dapat bernilai bagi perusahaan, sehingga perusahaanlah yang tergantung pada anda.
2. Personal Contribution
Janganlah anda menjadi karyawan yang dinilai biasa oleh atasan, tapi anda harus bisa menjadi karyawan yang luar biasa. Tanamkan dalam diri anda untuk bekerja lebih giat dari karyawan lainnya.
3. Team Mentality
Seorang karyawan tidak akan bisa menyelesaikan tugasnya sendirian. Ingat anda harus selalu bisa bekerjasama dengan orang lain.
4. Personal Learning
Keinginan untuk terus menerus belajar
5. Personal Multipreneurship
Seorang karyawan harus dapat menguasai :
- Finance : Keuangan
- Sales & Marketing
- Information Technology
- Human Resources
6. Emotional Mastery
Kelola tingkat emosi anda dan seimbangkan antara tingkat IQ & EQ anda {IQ + EQ}
7. Personal Enthusiasm
Selalu bersikap antusias terhadap segala hal

Disadur dari buku Anthony Dio Martin yang berjudul "pemburu & petani"

30 Mei 2011

Sedekah itu Gak Nunggu Ikhlas

"Sedekah itu seikhlasnya" kalimat itu biasanya yang saya gunakan kalo diminta sumbangan. "Maksudnya seikhlasnya apa sih pak" tanya temen saya, "kalo ada uang ya ngasih kalo gak ada uang ya jangan dipaksakan", jawab saya. " sering sedekah?" tanya temen saya, " ya karena jarang punya uang ya jarang", jawab saya. " Lagian juga kalo punya uang kalo ngasihnya gak ikhlas percuma aja gak ada pahalanya", saya nambahin.

Lain waktu,
"Pak ada mobil keliling yang suka minta sumbangan tuh di depan rumah", kata anak saya, "Bilangin gak ada ", jawab saya. "Belum tentu dananya juga bener disalurkan jangan2 dipake sendiri, daripada ngasihnya gak ikhlas mendingan gak usah aja" kata hati saya.

Lain waktu lagi,
"Pak nih ada edaran dari Panitia Pembangunan Mesjid di kompleks Bapak diminta jadi donatur untuk pembangunan Mesjid", kata istri saya. "Males ah, nyumbang pake diumumin segala, itu riya namanya nanti gak ikhlas jadinya", jawab saya.

Kata "ikhlas" menjadi senjata pamungkas saya sebagai tameng untuk tidak memberi.
Percuma memberi kalo gak ikhlas, dan sialnya ikhlas itu lama banget datangnya ke diri saya sehingga bertahun tahun saya menjadi orang yang jarang memberi.

Pertemuan saya dengan komunitas TDA di Milad 3 yang menghadirkan Ustad Lihan mengubah pola pikir saya dalam bersedekah. Buku2 dan ceramah Ustad Yusuf Mansur serta tulisan Ippho Santosa banyak memberi wawasan baru mengenai nilai2 sedekah.

Untuk bersedekah sebenarnya gak usah nunggu ikhlas dulu, lakukan aja sesering mungkin. Bisa saja dalam 10 kali kita bersedekah yang 6 tidak ikhlas awalnya tapi masih lumayan ada 4 yang ikhlas. Dan kalo sering bersedekah lama2 akan jadi kebiasaan sehingga Nilai ikhlasnya sudah lebih banyak lagi yang pada akhirnya nanti bersedekah itu sudah menjadi kebiasaan sehari2.

Kalo bersedekah ada unsur riya juga lakukan aja, toh yang rugi diri kita sendiri kalo yang menerima sih masih bisa merasakan kebahagian. Lumayan masih tidak merugikan orang lain.

Semua kegiatan yang baik memang awalnya harus dipaksa dulu sambil jalan diharapkan kesadaran mulai muncul.

Coba simak;
Sholat itu harus khusyu, memang kalo gak khusyu gak usah sholat?
Puasa itu harus bisa menjaga hawa nafsu, memang kalo gak bisa menjaga hawa nafsu gak usah puasa?

Bukannya lebih baik;
Sholat aja dulu nanti juga lama2 bisa khusyu
Puasa aja dulu nanti juga lama2 bisa menahan hawa nafsu
Sedekah aja dulu nanti juga lama2 bisa ikhlas.....

Jadi untuk bersedekah ternyata gak usah nunggu ikhlas dulu yang penting lakukan saja jangan dipikir jangan dihitung......Just Action !!!

Saat ini Divisi TDA Peduli sedang menggalang dana untuk acara Santunan Ramadhan TDA Peduli yang dikomandani oleh pak Dewanto dan pak Irwan Subik, Semoga sahabat2, rekan2 TDA Bekasi bisa ikut berpartisipasi dalam acara tersebut.

Salam berbagi

Ato Sunarto

23 Februari 2011

Kasiat Pepaya

getah pepaya untuk kanker

SETIAP bagian dari tumbuhan pepaya memiliki khasiat. Bahkan, getah pepaya yang terdapat di seluruh bagian tanaman, mulai dari buah, daun, batang, sampai akarnya, bersifat antitumor dan kanker. Ini karena lebih dari 10 asam amino yang terdapat di dalamnya. Buah pepaya memiliki kadar serat yang tinggi. Itu sebabnya saat mengalami sulit buang air besar, pepaya adalah buah yang pas untuk dikonsumsi. Kandungan Papain Buah, daun, dan akar papaya memang dapat dimanfaatkan mencegah gangguan ginjal, sakit kandung kemih, tekanan darah tinggi, dan gangguan haid. Sementara biji pepaya bermanfaat mengobati cacing gelang, gangguan pencernaan, masuk angin, dan diare. Dari beberapa penelitian dijelaskan, batang dan daun pada tumbuhan pepaya mengandung banyak getah putih seperti susu (white milky latex) yang berpeluang dikembangkan sebagai antikanker. Manfaat getah pepaya untuk kesehatan dibuktikan Bouchut secara ilmiah, seperti dikutip Journal Society of Biology, yang menyatakan papain bersifat antitumor atau kanker. Peran itu dimungkinkan oleh kandungan senyawa karpain, alkaloid bercincin laktonat dengan tujuh kelompok rantai metilen. Dengan konfigurasi itu, tak hanya tumor dan penyakit kulit yang disembuhkan, karpain ternyata juga ampuh menghambat kinerja beberapa mikroorganisme yang menggangu fungsi pencernaan, sehingga efektif untuk menekan penyebab tifus. Lebih dari 10 asam amino terkandung dalam getah pepaya, antara lain asam aspartat, treonin, serin, asam glutamat, prolin, glisin, alanin, valine, isoleusin, leusin, tirosin, fenilalanin, histidin, lysin, arginin, tritophan, dan sistein. Mereka bersatu padu menjadi bahan baku industri kosmetik untuk menghaluskan kulit, menguatkan jaringan agar lebih kenyal, dan menjaga gigi dari timbunan plak. Selama ini getah pepaya yang terdapat pada daun memang lebih dimanfaatkan untuk pengempukan daging dengan cara membungkus daging mentah dengan daun tersebut selama beberapa jam dalam suhu kamar. Selain itu, daun pepaya dapat langsung digosok-gosokkan pada permukaan daging. Penggosokan daun pada daging dimaksudkan untuk mengeluarkan getah (lateks) yang terdapat pada daun agar keluar, kemudian masuk dalam daging. Berikut beberapa contoh meramunya. Biji - Mengunyah satu sendok teh biji pepaya mentah dalam kondisi perut masih kosong setiap hari dapat mencegah dan membasmi cacing serta parasit lainnya. Biji pepaya ini dapat dipergunakan dalam keadaan basah maupun kering. Jika rasanya terlalu kuat, bisa dicampur dengan kurma atau madu. Bisa saja biji pepaya ini diblender dan dicampur dengan sedikit air, baru diminum. Sebagai program antiparasit, makanlah biji pepaya ini setiap hari selama seminggu, selanjutnya diulang dua minggu kemudian. - Cara lainnya, ambil biji pepaya kering berupa serbuk 10 gram. Serbuk ini dididihkan bersama air 150 ml, sampai diperoleh larutan 75 ml setelah disaring. Hasil ini bisa diminum sekaligus dua jam sebelum makan malam. Akar - Untuk obat cacing, gunakan akar pepaya kering 10 gram, bawang putih 1 gram, dan air 100 ml. Bahan dipotong-potong, kemudian dididihkan dengan air selama 15 menit, baru disaring. Bila perlu, tambahkan air matang sehingga diperoleh hasil saringan 75 ml. - Sebagai minuman penyegar, ambil dua potong akar dan satu lembar daun pepaya. Kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian direbus dengan satu liter air sampai mendidih, lalu saring. Bila perlu, campurkan madu atau jahe agar rasanya lebih segar. - Untuk mencegah risiko batu ginjal, ambil tiga potong akar pepaya, kemudian rebus dengan satu liter air sampai mendidih, kemudian saring. Setelah dingin, campur dengan sedikit madu, lalu minum. Getah - Untuk obat luka bakar maupun gatal-gatal di kulit (sebagai obat luar). Oleskan getah dari buah pepaya yang masih muda. Agar tidak terjadi infeksi, bersihkan dulu kulit sebelum diolesi. - Sebagai pelunak daging, daun pepaya dapat langsung digosok-gosokkan pada permukaan daging. Penggosokan daun pada daging tersebut dimaksudkan untuk mengeluarkan getah (lateks) yang terdapat pada daun agar keluar, kemudian masuk dalam daging. Daun - Sebagai pengontrol tekanan darah, ambil 5 lembar daun pepaya, rebus dengan 1/2 liter air hingga tinggal tiga perempatnya. Dinginkan sebelum diminum. Jika perlu, tambahkan gula merah atau madu agar terasa lebih manis sebelum diminum layaknya teh. - Untuk obat demam berdarah, campur 5 lembar daun pepaya, temulawak, meniran secukupnya, dan gula merah. Rebus hingga masak untuk kemudian didinginkan sebelum siap diminum. - Obat nyeri perut saat haid, ambil 1 lembar daun pepaya, buah asam, dan garam secukupnya. Rebus hingga masak untuk kemudian dinginkan dan diminum dalam satu gelas. Buah mentah - Untuk memperlancar ASI, mengatasi sembelit, gangguan haid, maupun gangguan lambung, manfaatkan buah pepaya sebagai bahan dasar sayuran. Sayuran buah pepaya ini biasanya dimasak seperti halnya membuat sayur lodeh. Sebagai selingan, dapat dicampur dengan daging atau tempe. Jangan lupa, sebelum memasak, cuci buah untuk membersihkan kotoran dan mengurangi getahnya. Buah masak - Untuk meningkatkan asupan serat yang membantu menjaga organ pencernaan sekaligus memperlancar BAB. Dapat dimakan langsung atau dibuat jus dengan dicampur buah lain serta ditambah madu atau gula.By: widya daniyanti At: jakarta On 21/02/2011 19:36:40 
sumber: kompas/infokita

8 Februari 2011

Kunci dibukanya Pintu Rejeki

Kunci-Kunci Diluaskannya Rezeki Seorang Hamba

oleh Al Ustadz Dzulqarnain

Khutbah Jumat Kunci-Kunci Rezeki
Khutbah Jumat Kunci-Kunci Rezeki
“Tidak ada satu makhluk melatapun di muka bumi kecuali Allah yang menanggung rezekinya, dan Dia yang mengetahui tempat berdiamnya dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)” (Huud : 6)

Sesungguhnya seorang jiwa tidak akan meninggal sampai Allah menyempurnakan semua rizkinya, maka hendaklah kalian bertakwa kepada Allah dan memperbaik cara mencari rizky tersebut.
Al Hadits
Dalam mejalani kehidupan, seorang hamba seharusnya meyakini bahwa rizkinya telah ditetapkan oleh Allah. Apabila rizkinya habis, maka dia tidak mungkin hidup di dunia.

Golongan manusia dalam menyikapi mencari rezeki

  • Berlebih-lebihan
Menganggap bahwa rizkynya datang dari kepandaian dirinya sendiri, tidak pernah berharap kepada Allah. Bahkan menghalalkan apa yang diharamkan Allah. Dalam hadits diatas disebutkan untuk bertakwa kepada Allah dan memperindah cara mencarinya sesuai tuntunan yang halal dalam syariat dalam mencari nafkah.
  • Menyepelekan
Menganggap bahwa rizkinya akan datang dengan sendirinya tanpa perlu dicari. Walaupun rizky sudah ditetapkan oleh Allah, akan tetapi Nabi tetap memerintahkan kita untuk memperbagus cara mencari riski.

Manfaat mengetahui sebab-sebab diluaskannya riski seorang hamba :

  • Lurus dalam mencarinya
  • Seimbang dalam mencari
  • Dibukakan pintu rahmat
  • Menambah tawakal
  • Memperkuat ibadah
  • Memperindah cara mencari rezeki

Sebab-sebab dilapangkannya rizki seorang hamba

1. Banyak memohon ampun

Maka aku (Nabi Nuh) katakan kepada mereka: “Mohonlah ampunlah kepada Rabb kalian, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat (melimpah ruah membawa kebaikan), dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai (yang penuh dengan kebaikan dan manfaat).” (Nuh 10 – 12)
Dan (Nabi Hud berkata): “Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Rabb-mu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang sangat deras (yang membawa kebaikan) atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu (yang sudah kalian miliki), dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.” (Huud : 52)
Imam Al-Hasan Al-Bashri pernah mendapat pengaduan bahwa manusia ditimpa kelaparan dan beliau memberikan solusi untuk memohon ampun kepada Allah. Begitu juga permasalah lain yang menimpa manusia seperti kemiskinan dan kurangnya keturunan. Saat beliau ditanya kenapa melakukannya, maka beliau membawakan ayat di atas.

2. Menjaga diri di atas ketakwaan

Pengertian takwa adalah mengerjakan segala perintah Allah sesuai dengan yang diperintahkan dengan mengharap pahala, serta menjauhi larangan Allah yang telah ditentukan karena takut akan adzab-Nya. Karena dengan ketakwaan inilah seseorang akan dijamin riskinya oleh Allah.
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (Ath Thalaaq : 2-3)
Sebagian ulama mengatakan bahwa dengan ketakwaan seseorang tidak akan menjadi faqir. Karena Allah akan memberinya kecukupan baik dari sisi dhahir ataupun kecukupan yang lebih besar dari sisi bathin tatkala seseorang bertakwa dengan sebenar-benar ketakwaan. Inilah hakikat dari makna kecukupan, yaitu seseorang akan merasa tenang dengan yang sedikit dan merasa lebih dengan apa yang dianggap kurang oleh manusia.
Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, “Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya harta benda, tapi kekayaan adalah yang ada di hati” (HR. Bukhari Muslim)

3. Bertawakal kepada Allah

Diriwayatkan dari sahabat Umar bin Khaththab bahwa Rasulullah bersabda, “Andaikata kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, sungguh kalian akan Kami beri rizki sebagaimana burung diberi rizky. Di pagi hari keluar dalam keadaan perut kosong dan kembali dalam keadaan kenyang.” (HR Ahmad)
Rukun agar tawakal terwujud secara nyata
  1. Menyerahkan urusannya kepada Allah
  2. Menjalani sebab-sebab untuk mencapai tujuan tersebut
  3. Meyakini apabila kenikmatan tersebut datang semuanya adalah semata dari Allah
Contoh: Seseorang yang sakit menyerahkan urusan sakitnya kepada Allah, akan tetapi dia tetap berobat, berusaha menyembuhkan penyakitnya. Akan tetapi setelah sembuh dia harus mengatakan bahwa kesembuhannya merupakan karunia dari Allah.
Rasulullah memberikan contoh tawakal dengan burung karena burung tersebut tidak memiliki simpanan makanan. Akan tetapi walaupun dengan kondisi yang demikian, dia di pagi hari keluar mencari riski dalam keadaan perut kosong dan di sore harinya sudah kenyang. Dan burung tersebut tidak hanya berdiam diri di sarangnya, akan tetapi keluar mencari rizky.

4. Mensibukkan diri dengan ibadah

Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah bahwa Rasulullah mengabarkan bahwa Allah berfirman dalam hadits Qudsi, “Wahai Hamba-hambaku, hendaknya kalian memenuhi waktu (konsentrasi) dengan ibadah, kalau kalian melakukannya Aku akan memenuhi dada kalian dengan kekayaan, dan Aku akan menutupi kefakiran kalian. Kalau kalian tidak melakukannya, Aku akan memenuhi dada kalian dengan kesibukan dan Aku tidak akan menutup kefakiran kalian.”
Maka hendaknya seorang hamba menyibukkan dirinya dengan ibadah dan tetap berusaha mencari rizkinya. Karena dengan berkonsentrasi terhadap ibadah inilah yang akan mempermudah seseorang dalam mencari rizqy.

5. Mensyukuri nikmat-Nya

Allah berfirman, “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mengumumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim : 7)
Rukun untuk mewujudkan kenikmatan
  • Memuji Allah dengan lisannya
  • Mengakui dalam hati bahwa semua nikmat tersebut datang dari-Nya. Apapun kenikmatan yang datang kepada kalian maka itu datangnya dari Allah (An-Nisaa : 79)
  • Menggunakan kenikmatan tersebut dalam ketaatan

6. Istiqomah di atas agama

Allah berfirman, “Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak).” (Al-Jin : 16)

7. Menyambung ibadah haji dan umrah

Rasulullah bersabda, “Terus-meneruslah kalian menyambung antara pelaksanaan haji dan umrah, sebab kedua ibadah ini menggugurkan kefakiran dan dosa-dosa sebagaimana api menggugurkan karat di besi”.

8. Menyambung silaturahmi

Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik bahwa Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang senang Allah luaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya dia menyambung silaturahmi.” (HR. Bukhari Muslim)

9. Berinfaq dengan pemberian dari Allah

Allah berfirman dalam hadits Qudsi, “Wahai anak adam berinfaklah, maka akun akan berinfaq kepadamu”
Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, “Tidak ada satu haripun yang berlalu kecuali ada dua malaikat yang turun, satu malaikat berkata, Ya Allah, berilah kepada orang yang berinfak di hari ini ganti untuknya. Dan malaikat yang lainnya berkata, Ya Allah berikanlah kerugian kepada orang yang tidak berinfak di hari ini.” (HR. Bukhari Muslim)
Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya shodaqoh itu tidak pernah mengurangi harta.” (HR. Bukhari Muslim)
Allah berfirman, “Apapun yang kalian infaqkan dari sesuatu, maka Dialah yang akan menggantinya, dan Dialah sebaik-baik pemberi rizky.” (Saba’ : 39)

10. Berinfaq kepada penuntut ilmu

Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik bahwa datang seorang lelaki kepada Rasulullah mengadukan saudaranya yang belajar kepada Rasulullah dan tidak bekerja, maka dijawab oleh Nabi, “Barangkali kamu mendapat rizky dikarenakan saudaramu.” (HR. Imam Ahmad)
Keberadaan penuntut ilmu ditekankan dalam syariat, karena dengan mereka umat Islam akan mendapatkan manfaat yang sangat banyak.

11. Berbuat baik kepada orang-orang yang lemah

Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik bahwa Rasulullah bersabda, “Tidaklah kalian itu mendapatkan rizky dan mendapatkan pertolongan kecuali kalau kalian berbuat baik terhadap orang-orang yang lemah diantara kalian.” (HR. Imam Bukhari)

12. Menjaga shalat lima waktu

Diantara cara menjaga shalat lima waktu :
  • Melakukannya di awal waktu yang utama
  • Apabila laki-laki maka shalat di masjid
  • Apabila seorang kepala keluarga maka memerintahkan anggota keluarganya untuk mengerjakan shalat
Allah berfirman, “Dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu. Kamilah yang memberi rezeki kepada kalian. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (Thaahaa : 132)
Ibnu Katsir menafsirkan ayat di atas bahwa apabila seseorang memerintahkan keluarganya untuk mengerjakan shalat dan bersabar terhadapnya, maka dia akan dikaruniakan rizky dari arah yang tidak pernah dia sangka.
sumber: www.ilmoe.com

1 Februari 2011

8 cara agar anak mandiri

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA--Mempunyai anak mandiri, siapa yang tak ingin? Anak yang mandiri, artinya dia bisa melayani kebutuhan sendiri dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri.

Untuk membentuk anak menjadi mandiri, bukanlah hal sulit, asal Anda telaten dn konsisten. Berikut ini kiat membentuk anak mandiri:

1. Awali dengan keterampilan mengurus diri sendiri. Mulai dari makan, menggosok gigi, dan memakai baju sendiri.

2. Berilah waktu untuk bermain bebas di mana mereka bisa mengembangkan idenya sendiri, sekaligus belajar menghibur dan menyibukkan diri sendiri.

3. Bertambah besar, mereka bisa membantu tugas rumah tangga seperti menyiram tanaman atau membuang sampah.

4. Bila semua berlangsung dengan baik, mereka sebaiknya dibiarkan mengatur waktunya sendiri dalam urusan sekolah dan pergaulannya. Orangtua hanya ikut campur bila mereka merasa sang anak melen ceng dari jalurnya.

5. Anak-anak harus diberi tanggung jawab dan dimintai pertanggungjawabannya bila mereka tak memenuhi tugasnya. Ini akan memberi perasaan penting dan mereka akan merasa bahwa orang tua mereka memercayai mereka melakukan tugas itu.

6. Kondisi badan yang fit dan kuat adalah bagian penting dari perasaan kompeten dan mandiri. Anak harus didorong melakukan olahraga dan kegiatan di alam terbuka.

7. Izinkan anak menentukan tujuannya sendiri, kecuali bila Anda merasa mereka memilih jalan mudah sementara Anda tahu benar kemampuan mereka jauh lebih tinggi.

8. Ingatlah selalu, Anda tak akan selalu berada di samping mereka, melindungi mereka saat meng hadapi cobaan dalam hidup mereka. Yang terbaik bantulah mereka menjadi orang yang mandiri.