Selamat datang diblog sederhana ini, tempat berbagi, saling bertukar informasi dan peluang usaha..semoga bermanfaat

9 November 2010

Bencana dan Tauhid Bangsa

Rasanya kering sudah air mata ini. Kesedihan demi kesedihan melihat bencana diseluruh negeri yang nyaris tiada henti, susul menyusul seperti antri datang silih berganti. Mulai dari yang 'kecil-kecil' karena tidak memakan korban jiwa atau kalaupun ada hanya beberapa, samapai bencana yang super dahsyat dengan korban ratusan ribu manusia. Dari Aceh sampai Papua, dari timur sampai barat dari utara sampai selatan semua seolah bergolak dengan satu 'tangan' komando yang tak kasat mata.

Musibah adalah ujian...ya..kata-kata inilah yang sering keluar dari orang-orang bijak, meskipun wallohu a'lam, kita tidak tau, apakah musibah yang terus menerus ini ujian, bala' atau adzab karena kelakuan dan tingkah polah manusia penghuni negeri ini yang telah kelewatan. Tidak saja menentang hukum alam, namun dengan telanjang dan terang-terangan sudah berani menantang hukum Tuhan. Segala bentuk kemaksiatan dan kekafiran sepertinya lengkap dinegeri ini. Mulai dari pelacuran, khomr, judi, sampai hubungan sesama jenis yang minta diakui dan dilegalkan oleh negara. Pelaku penyimpangan apapun, baik penyimpangan seksual, penyimpangan perilaku dan penyimpangan moral harus diterima sama derajatnya ditengah masyarakat. Justeru orang yang melakukan sesuatu yang dibolehkan Tuhan dikecam, dihina dan dilecehkan martabatnya didepan umum dan media. Masih ingat kasus Syech Puji yang nikah dengan anak 'dibawah umur'? padahal sudah baligh dan tanpa paksaan maupun kekerasan namun dianggap melanggar 'peraturan'? Seorang ustadz kondang yang melakukan poligami 'dihakimi' sedemikian rupa sehingga beliau seolah-olah telah melakukan suatu dosa besar? Ulama yang bersahaja dan sudah renta dianggap orang yang sangat berbahaya sehingga harus dikerangkeng dibalik jeruji dengan tuduhan yang tidak jelas sampai sekarang? Dan masih banyak lagi ironi dan kecongkakan pelaku kedurhakaan pada Tuhan dinegeri ini.

Sungguh membuat miris dihati, ketika musibah itu terjadi...lagi-lagi tidak ada para penguasa negeri ini yang menyerukan untuk instropeksi diri, mengajak pendekatan diri pada Ilahi, mengajak bertaubat sepenuh hati dengan tentu saja harus menyantuni mereka yang menjadi korban semua musibah yang terjadi. Tidak ditemukan anjuran nasional dari seorang pemimpin untuk taubatan nasuha seluruh negeri. Ternyata tidak ada lagi tauhid sebuah bangsa yang beragama ini. Jadi apakah yang terjadi selama ini musibah? bencana? atau adzab? Alloh-lah yang tahu segala-galanya.Hanya kepadaNya kita mohon pertolongan dan perlindungan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar